Suara Pengantin Difabel: Biaya Mahal, Urus Berkas Sulit

Suara Pengantin Difabel: Biaya Mahal, Urus Berkas Sulit

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 24 Feb 2023 17:45 WIB
Pernikahan disabilitas dan lansia massal di Cihampelas Walk, Kota Bandung
Pernikahan disabilitas dan lansia massal di Cihampelas Walk, Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Sah! Kalimat itu yang terlontar dari para saksi pada acara nikah massal yang diselenggarakan di Mall Cihampelas Walk, Jumat (24/2/2023). Sebanyak tujuh pasangan pengantin mengikuti nikah massal ini. Tujuh pengantin itu diketahui adalah pasangan disabilitas.

Suasana bahagia langsung terlihat di lokasi nikah massal begitu saksi mengucap kata sah yang menandakan kedua mempelai resmi menjadi suami istri. Saking bahagianya, para pengantin ini tak bisa menahan air mata bahagia.

Aang Ardiansyah (28) dan Aat Latifah adalah satu dari tujuh pengantin yang mengikuti nikah massal ini. Aang dan Aat adalah pengantin asal Kabupaten Sumedang yang rela datang jauh-jauh demi mewujudkan mimpinya hidup bersama-sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menikah, keduanya dengan rasa bangga memamerkan buku nikah yang sudah diberi oleh petugas KUA. Buku nikah tersebut seakan jadi impian bagi Aang dan Aat. Keduanya terlihat sangat bahagia setelah mendapat buku nikah itu.

"Alhamdulilah lancar, sudah resmi (suami istri)," kata Aang dan Aat saat diwawancarai detikJabar.

ADVERTISEMENT

Aang menuturkan, dirinya sudah mengenal Aat sejauh tahun 2022 lalu dan baru pada awal tahun ini merencanakan untuk menikah. Dia bersyukur, keinginannya menikahi Aat menjadi lebih mudah dengan adanya nikah massal ini.

Pernikahan disabilitas dan lansia massal di Cihampelas Walk, Kota BandungPernikahan disabilitas dan lansia massal di Cihampelas Walk, Kota Bandung Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Sebab kata Aang mengaku terkendala masalah biaya saat akan menikahi pujaan hatinya itu. Apalagi, dirinya hanya seorang tukang pijit yang terkadang berjualan di kawasan Tegalega, Kota Bandung.

"Sebelumnya lumayan kesusahan mau nikah," ungkap Aang.

Usai resmi menjadi suami istri, Aang berencana untuk membawa Aat ikut menenami dirinya bekerja di Kota Bandung. Namun dia mengaku belum bisa memastikan hal itu.

"Rencana mau diajak kalau ada rezeki, tapi kalau tidak ada paling dua minggu sekali saya yang pulang ke Sumedang," ujarnya.

Sama halnya dengan Aang dan Aat, Ujang Yayat (28) dan Dewi Sukerti (21) juga amat bahagia bisa menikah dan resmi jadi suami istri. Pengantin yang juga asal Sumedang ini awalnya ingin menikah mandiri.

Namun Ujang mengaku terkendala masalah akses dan transportasi saat mengurus berkas pernikahan di KUA. Karena itulah, dia akhirnya ikut dalam nikah massal.

"Alhamdulilah senang kita sebagai disabilitas bisa terbantu untuk menikah, semuanya disiapkan sangat senang pokoknya. Sebelumnya ngurus nikah banyak kesulitan, soal akses, transportasi hambatannya banyak," ujar Ujang.

"Tapi ini lebih mudah, awalnya mau nikah sendiri tapi terkendala jadi ikut nikah massal," singkat Yayat yang juga berprofesi sebagai tukang pijat ini.

(bba/yum)


Hide Ads