Universitas Pasundan Punya Guru Besar Baru

Kabar Kampus

Universitas Pasundan Punya Guru Besar Baru

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 22 Feb 2023 20:31 WIB
Guru Besar Unpas Lia Mulyawati.
Guru Besar Unpas Lia Mulyawati. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Universitas Pasundan (Unpas) Bandung kini punya guru besar baru di bidang Ilmu Kebijakan Pulik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jabatan ini diisi Lia Mulyawati.

Orasi ilmiah dan pengukuhan Lia digelar di Aula Mandala Saba Lantai 8, Kampus II Unpas, Jalan Taman Sari No. 6-8, Kota Bandung, Rabu (22/1/2023).

Rektor Unpas Eddy Jusuf mengatakan penambahan guru besar menambah aset bagi Unpas, khususnya pada bidang sumber daya manusia (SDM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berarti jumlah kepakaran kompetensi yang ada di Unpas juga bertambah. Berarti dengan adanya 27 guru besar di Unpas bisa menciptakan SDM Indonesia yang ungggul," kata Eddy dalam keterangan resminya.

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengatakan pengukuhan Lia menjadi guru besar menjadi sebuah contoh dan motivasi bagi dosen yang sedang berjuang saat ini. Sebab siapapun punya kesempatan sama menjadi guru besar.

ADVERTISEMENT

"Kunci agar bisa meraih hal itu adalah niat, tekad dan semangat," ucapnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten M Samsuri berharap Lia bisa merangkul yang lainnya agar bisa menjadi guru besardan tidak pelit ilmu.

"Setelah jadi guru besar, produktivitas tidak boleh turun dan mendorong teman-teman yang lain untuk meningkatkan jenjang akademiknya," ujarnya.

Di tempat yang sama, Lia mengatakan setelah dikukuhkan menjadi guru besar, ia berharap menjadi kekuatan bagi Unpas. Sehingga menjadi lebih baik dan unggul.

"Sekarang saya telah dikukuhkan menjadi guru besar di Unpas yang merupakan menjadi kekuatan bagi lembaga untuk meningkatkan lebih lagi tentang keilmuan saya, memperkuat lembaga untuk lebih baik dan lebih unggul," katanya.

Menjadi guru besar menurutnya tidak mudah. Perlu niat dan manajerial yang tinggi karena akan menghadapi berbagai tugas. Apalagi ia merupakan seorang wanita dan sudah berkeluarga.

"Perlu mental yang kuat dan komitmen yang kuat untuk menghadapi semua kondisi yang tidak mudah seorang wanita jalankan. Kemudian, harus ada komitmen keluarga. Kalau sudah berkomitmen mengizinkan berarti harus ikut serta dalam support segalanya," pungkasnya.

(iqk/orb)


Hide Ads