.webp)
Kabupaten Garut dikategorikan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai wilayah dengan jumlah populasi perempuan paling subur se-Jawa Barat. Hal itu menyusul adanya data yang menunjukkan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) Garut paling tinggi dibanding wilayah lain di Jabar.
Menyadur data Hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 Provinsi Jawa Barat yang dipublikasikan per tanggal 30 Januari 2023, angka kelahiran di Garut mencapai 2,45. Menyusul Garut yaitu Kabupaten Purwakarta dengan 2,35, Cianjur 2,31, Kuningan 2,26 dan Kabupaten Tasikmalaya 2,25.
Sementara, masih dalam data BPS itu, disebutkan jika angka kelahiran di Provinsi Jabar mencapai 2,11. Angka ini sekaligus menegaskan Jabar semakin mendekati angka ideal replacement level atau kondisi penduduk tumbuh seimbang pada rasio 2.1
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, setiap perempuan (di Jawa Barat) digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi," tulis BPS dalam data Hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 Provinsi Jawa Barat dikutip detikJabar, Rabu (22/2/2023).
Masih dalam data itu juga, BPS merinci wilayah dengan angka kelahiran total paling rendah di Jawa Barat. Ada beberapa daerah yang masuk kategori ini dan mayoritas merupakan daerah di perkotaan.
Adapun data rendahnya sejumlah daerah dengan angka kelahirannya di Jabar yaitu Kota Bandung dengan 1,83 dan Kota Bekasi dengan 1,85. Kemudian Kota Bogor dengan 1,87, Kabupaten Bekasi dengan 1,97 dan Kota Depok dengan 1,99 untuk angka kelahiran anak.
"Long Form SP2020 mencatat Tingkat Kelahiran Total (TFR) di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berada di bawah 3. TFT tertinggi di Kabupaten Garut (2,45), sementara TFR terendah di Kota Bandung (1,83)," tulis data BPS dalam laman penutupnya.
Di bawah ini data selengkapnya mengenai angka kelahiran total secara berurutan dari yang paling tinggi hingga paling rendah di Jawa Barat:
(ral/mso)
