8 Fakta Siswi SMA Bandung Dirundung Teman Sekolah

8 Fakta Siswi SMA Bandung Dirundung Teman Sekolah

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 21 Feb 2023 07:15 WIB
Pelecehan dan pemerkosaan pada perempuan
Ilustrasi perundungan (Foto: Edi Wahyono)
Bandung -

Siswi berinisial T di-bully teman sekolahnya sendiri. Pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ciwidey itu juga dianiaya para pelaku yang diduga berjumlah delapan orang.

Video ketika perundungan tersebut viral di media sosial. Polisi telah mengungkap motif di balik aksi perundungan tersebut. Berikut fakta-fakta terkini seputar peristiwa tersebut yang dihimpun detikJabar.

1. Video Viral di Media Sosial

Video aksi perundungan yang diderita korban viral di media sosial pada Jumat (17/2/2023). Dilihat detikJabar, video menunjukkan korban dipukuli oleh beberapa pelaku. Terdapat satu pelaku yang memegangi tangan korban. Kemudian ada juga pelaku yang memukulinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu terdapat juga video yang memperlihatkan korban tengah menangis. Korban menangis sambil jongkok dan menundukkan kepalanya.

Ibu korban Ati (42) mengungkapkan perundungan yang dialami oleh putrinya tersebut terjadi pada pekan lalu. Dia mengetahui anaknya dipukuli saat anaknya pulang ke rumah.

ADVERTISEMENT

"Pas pulang dia mengaku kalau dia dapet masalah ada percekcokan lah bersama anak yang lain, sampai dia jadi dipukuli," ujar Ati, saat dikonfirmasi.

2. Ada Korban Perundungan Lain

Ati, ibu korban juga mengungkapkan bukan hanya anaknya saja yang jadi korban. Dari informasi yang dia dapat, ada anak lain yang turut jadi korban.

"Korbannya ada temen anak saya, dua orang, sama di pukul juga. Jadi semua korbannya ada tiga orang," katanya.

Menurut Ati, anaknya ini dipukuli oleh delapan orang temannya. Bahkan salah satu pelaku sengaja merekam video anaknya dipukuli.

"Iyah pelaku ada sekitar 8 orang, bener itu sempat di video ya sama rekan-rekan pelaku," jelasnya.

3. Pihak Sekolah Datangi Rumah Korban

Ati menambahkan pihak sekolah sudah mendatangi kediamannya guna menggali informasi terkait insiden tersebut. "Anak saya kelas 10 di SMAN 1 Ciwidey. Pernah (pihak sekolah datang), Pak Ass dan Wakasek Kesiswaan. Ya mereka klarifikasi sama pengen tahu kebenarannya terkait kejadian itu dan yang betul-betul menimpa anak saya," bebernya.

Dia mengaku khawatir mengenai kondisi anaknya saat ini. Pasalnya aksi tersebut dilakukan oleh beberapa orang.

"Saya sangat was-was lah, bahkan lebih. Apalagi kan pelakunya banyakan gitu," ungkapnya.

4. Keluarga Berharap Pelaku di Drop Out

Ati berharap para pelaku bisa ditindak oleh sekolah. Pasalnya pihak sekolah belum melakukan tindakan.

"Kemarin kan waktu ada mediasi di sekolah itu memang minta para pelaku untuk di DO (Drop Out). Tapi belum juga, karena masih ada pertimbangan sekolah, jadi belum fix mau di DO," kata Ati.

5. Motif Perundungan Versi Sekolah

Pihak SMAN 1 Ciwidey mengungkap motif perundungan yang dialami siswanya. Perundungan tersebut dilakukan oleh pelaku sebanyak delapan orang.

Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Humas SMAN 1 Ciwidey Iwan mengatakan, perundungan tersebut bukan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sekolah. Pasalnya kejadian tersebut di luar jam sekolah.

"Pemicunya bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM)," ujar Iwan, saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).

6. TKP Perundungan di Luar Jam Pelajaran

Iwan juga menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di salah satu tempat penggilingan padi yang tidak terpakai. Makanya hal tersebut di luar sekolah yang merupakan tanggung jawab orang tua.

"Kemudian, kejadiannya terjadi di luar pemantauan pihak sekolah, tetapi sudah menjadi perhatian dan tanggung jawab penuh orang tua masing-masing," katanya.

Dia mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada pekan lalu. "Kegiatan pembelajaran pada hari Jumat hanya sampai pukul 11.35 WIB, sementara peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB," jelasnya.

Iwan menambahkan saat ini korban telah didampingi oleh pihak sekolah. Hal tersebut dilakukan guna memulihkan trauma korban.

"Seperti trauma dan sebagainya, yang diakibatkan oleh peristiwa itu kami sudah tangani," pungkasnya.

7. Motif Diungkap Polisi

Polisi mengungkap motif perundungan atau bully yang terjadi di SMAN 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung. Unggahan di media sosial (medsos) menjadi pemicu.

"Pelaku tersinggung dengan postingan korban di media sosial," ujar Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi detikJabar, Senin (20/2/2023).

Unggahan itu membuat teman-teman korban menemui korban. Antara korban dan temannya itu bertemu seusai pulang sekolah.

"Jadi sepulang sekolah pukul 14.00 WIB mereka bertemu, korban 2 orang, pelaku 4 orang, karena pelaku tersinggung oleh postingan korban di media sosial," katanya.

8. Cekcok Berujung Pemukulan

Pihak kepolisian menyebutkan para pelaku langsung terlibat cekcok dengan korban. Cekcok tersebut berujung pemukulan.

"Sempat ada cekcok antara korban dan pelaku yang berujung tindakan pemukulan. Jadi korban ada yang dipukul lengannya, ada juga yang dipukul dadanya oleh keempat pelaku," katanya.

Dia menambahkan permasalahan tersebut telah dilakukan mediasi di sekolah. Mediasi antara pelaku dan korban juga turut melibatkan pihak sekolah.

"Kemudian kami dapat informasinya baru hari Kamis tanggal 16 dari media sosial, karena ternyata sudah ada mediasi di sekolah antara kedua belah pihak yang ditengahi oleh sekolah dan Polsek Ciwidey terkait kejadian tersebut," pungkasnya.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads