Jejak kehidupan manusia purba kembali mencuat di Jawa Barat. Sejumlah peneliti menemukan benda yang diduga merupakan perkakas dan berasal dari zaman ribuan tahun silam di Kabupaten Sumedang.
Menurut informasi, perkakas zaman purbakala itu ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Benda itu kemudian diindikasi merupakan peninggalan zaman dulu karena bentuknya yang menyerupai alat pahat dan terbuat dari batu.
"Yang menemukannya itu bernama Wawan di sebuah kebun," kata Kepala Bidang Kebudayaan dari Disparbudpora Sumedang Budi Akbar kepada detikJabar, Rabu (15/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti meyakini benda itu peninggalan purba dari lokasinya yang berada tidak jauh dari penemuan fosil kura-kura pada tahun 2022 atau di perbatasan antara Desa Jembarwangi dan Darmawangi. Benda tersebut diketahui memiliki panjang sekitar tujuh sentimeter dengan lebar empat sentimeter.
Menurut para ahli, kata Budi, jika benda itu benar peninggalan manusia purba maka perkakas itu diperkirakan peninggalan pada zaman batu muda atau neolitikum.
"Melihat batu itu sudah dihaluskan maka hasil perbincangan dengan para ahli jauh-jauh hari sebelumnya, perkakas itu kemungkinan zaman neolitikum, karena sudah ada sedikit unsur seni," terangnya.
Kini, benda tersebut sedang diteliti kembali. Jika memang benda tersebut terindikasi berasal dari zaman purbakala, maka bisa disimpulkan bahwa kawasan Desa Jembarwangi dahulunya pernah ada kehidupan manusia purba.
"Jadi jika benar, diperkirakan, bahwa pernah ada kehidupan manusia purba di sana," ujarnya.
Budi menyebut, sebelumnya pun sudah ada beberapa temuan benda yang menyerupai perkakas purba. Dengan adanya temuan baru ini maka semakin menambah khazanah untuk mengungkap sejarah kehidupan di sana.
"Dari dulu sudah ada yang ditemukan, seperti kini di masyarakat ada dua (perkakas), kemudian di Balai Arkeolog ada beberapa," terangnya.
Sebelumnya, fosil hewan purba berupa kura-kura dan buaya berhasil ditemukan di Blok Leuwiumbar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang pada Juni 2022. Khusus fosil kura-kura sendiri ditemukan dalam kondisi utuh.
Tim gabungan dari Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti dari Balai Arkeologi BRIN Bandung, peneliti dari Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM, dibantu warga saat itu langsung menyelematkan fosil tersebut dengan melakukan ekskavasi di lokasi temuan.