Ujang Anwar (37) warga Pangandaran memiliki hobi yang terbilang ekstrem. Ia gemar memelihara king kobra, yang menjadi salah satu jenis ular paling berbisa di dunia.
Kecintaan Ujang terhadap ular bukan untuk bisnis ataupun mendulang rupiah sebagai kebutuhan sehari-hari, melainkan hanya hobi.
Hobi ujang kepada ular Kobra tumbuh sejak kecil, pria yang beralamatkan di Dusun Barengkok, Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran ini sempat buat takut tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal-awal saat memelihara ular memang sering bikin takut tetangga, karena yang saya pelihara King Kobra," kata Ujang saat ditemui detikJabar, Jumat (17/2/2023).
Menurutnya tetangga takut karena ular King Kobra sering dijemur di halaman rumah, sementara ular tetap memiliki bisa yang mematikan walau terlihat jinak.
"Tapi lama-lama tetangga sudah terbiasa dan tidak takut lagi," ucap Ujang.
Ia menceritakan jika hobi memelihara ular karena suka dan tertarik dengan bentuknya dan lucu.
"Dari dulu emang sukanya dengan ular kobra, bahkan dari pertama memelihara ular langsung dapat baby cobra," ucapnya.
"Namun memelihara ular tidaklah mudah, karena sempat ketahuan orang tua waktu kecil suruh dibuang," sambungnya.
Ujang sejak kecil suka ular dan mempelajari cara menggunakannya secara otodidak dan dilakukan bertahap.
"Saya belajar menjanakan ular sejak usia 10 tahunan, bahkan langsung belajar dengan ular sanca kecil," katanya.
Kemudian sewaktu Ujang pesantren tahun 2007 di Tasikmalaya, saat itu ia yang masih berusia 19 tahun pertama kali memberanikan diri langsung menjinakkan baby kobra.
"Setelah itu saya mulai belajar menilai karakter ular King Kobra, karena setiap penangkapan cara menggunakannya berbeda-beda," kata Ujang.
![]() |
Kendati demikian, kata Ujang, King Kobra besar sepanjang 3 meter itu lebih agresif dan lincah dibandingkan yang ukuran kecil. Sama-sama mematikan namun tak seagresif ular dewasa.
"Waktu menjinakkan ular itu memang durasinya variatif, ada yang memang seminggu sudah jinak, adapun yang bertahun-tahun masih agresif," katanya.
Ujang mengatakan King Kobra memang bukan untuk mainan peliharaan, namun karena hobi dirinya mengaku sudah siap dengan segala risiko.
"Sengaja saya tidak buat edukasi cara memelihara Kobra, karena memang risikonya besar. Karena ini mah hobi, jadi apapun saya siap," ucapnya.
Selama merawat ular King Kobra Ujang mengaku belum pernah digigit King Kobra. Tetapi kata Ujang, pernah digigit oleh ular lainnya.
"Ular biasa mah sering lah, apalagi ular sanca," katanya.
Dipercaya Warga Bila Ada Ular di Permukiman
Karena hobinya itu, Ujang kerap dipanggil warga jika ada temuan ular yang berkeliaran di permukiman warga.
"Banyak manggil kalau ada ketemu ular di rumah maupun di tempat umum," ucapnya.
"Saya mah ikhlas kalau disuruh menangkap ular, jadi jarang dikasih upah kalo ada rescue panggilan di rumah. Niatnya uda membantu sih, palingan ada yang ngasih Rp30 ribu-Rp 50 ribu," kata Ujang.
Lebih lanjut, Ujang mengatakan memelihara ular tidak ada maksud untuk berkecimpung dalam bisnis ataupun jual beli.
"Saya tetap teguh dengan pendirian, kalau pelihara ular hanya hobi. Jadi sebuah kepuasan kalau ular King Kobra yang ditangkap menjadi jinak," ucapnya.
Di rumahnya, Ujang memelihara 4 ular King Kobra dengan ukuran 2 meter hingga 4 meter. Salah satu ular yang sudah lama dipelihara Ujang bernama Si Ratu Kobra.
Cara Ujang Menjinakan King Kobra
Ujang mengatakan setiap pawang ular mempunyai cara yang berbeda dalam menaklukkan ular.
"Kalau saya modalnya nekat dan mental. Karena menghadapi King Kobra rajanya ular harus tenang," ucapnya.
Menurutnya King Kobra akan fokus pada satu gerakan pada lawannya, jika sekali saja tidak fokus bisa kena gigitannya.
"King Kobra itu kan agresif, kita tidak boleh lengah dan harus fokus. Harus jadi orang yang refleks," katanya.
Ia mengatakan hal utama yang harus diperhatikan tetap keselamatan diri dan perlindungan diri. "Makanya jangan gegabah, kita bisa jinakan mulai dari buat dia lelah, dengan memegang ekor, atau langsung pegang bagian kepala belakang," ucapnya.
(yum/yum)