Puluhan Warga Bandung Barat Keracunan, Satu Meninggal Dunia

Puluhan Warga Bandung Barat Keracunan, Satu Meninggal Dunia

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 14 Feb 2023 12:45 WIB
ilustrasi
Ilustrasi warga keracunan meninggal dunia (Foto: Dok.Detikcom)
Bandung -

Seorang warga Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjadi korban keracunan dinyatakan meninggal dunia.

Warga atas nama Rahmat (63) itu meninggal dunia pada Senin (13/2/2023) malam. Sebelumnya ia menjalani perawatan intensif di RSUD Cililin setelah mengalami gejala mual, muntah, hingga diare.

"Betul warga kami atas nama Pak Haji Rahmat meninggal di RSUD Cililin tadi malam. Salah satu yang mengalami keracunan juga," ujar Kepala Desa Cilangari, Sabana saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban meninggal itu mendapatkan pertolongan pertama pada hari Minggu (12/2/2023) bersama dengan puluhan warga lainnya yang keracunan hidangan kegiatan keagamaan di kampung tersebut.

"Langsung diinfus setelah menunjukkan gejala yang sama dengan warga lainnya. Sempat dibawa ke rumah juga karena kondisinya membaik, tapi nggak lama langsung menurun lagi kondisinya terus masuk ICU," kata Sabana.

ADVERTISEMENT

Sampai saat ini puluhan warga masih menjalani perawatan gegara keracunan hidangan kegiatan keagamaan itu. Perawatan dilakukan di dua titik yakni Puskesmas Gununghalu dan RSUD Cililin.

"Masih ada puluhan yang dirawat, data terakhir sekitar 42 masih dirawat. Yang 41 sudah membaik jadi boleh pulang. Tapi kondisinya tetap kita pantau terus," kata Sabana.

Sabana menyebut sudah berkomunikasi dengan warga Kampung Cilangari. Mereka semua sepakat menganggap peristiwa keracunan hingga merenggut nyawa seorang warga itu sebagai musibah.

"Kami sepakat menganggap ini sebagai musibah, setelah komunikasi dengan masyarakat. Kebetulan Haji Rahmat yang meninggal juga kan tokoh masyarakat di sini," ucap Sabana.

Sementara pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang dihidangkan saat kegiatan keagamaan tersebut.

"Masih diuji informasinya, kan sama polisi dibawa sampelnya. Kita menunggu saja hasilnya," ujar Sabana.

(yum/yum)


Hide Ads