Peran Warga Biasa Ungkap Pembunuh Wanita di Cipelang Sukabumi

Peran Warga Biasa Ungkap Pembunuh Wanita di Cipelang Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 14 Feb 2023 12:00 WIB
Dadang Kuswandi warga yang membantu terungkapnya pembunuh wanita yang tewas telanjang di Sungai Cipelang Sukabumi
Dadang Kuswandi warga yang membantu terungkapnya pembunuh wanita yang tewas telanjang di Sungai Cipelang Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Akhir Januari 2023, warga Sukabumi dikejutkan dengan peristiwa penemuan mayat wanita telanjang di Sungai Cipelang. Diketahui, wanita itu berinisial CL (24) warga Baros, Kota Sukabumi.

Berdasarkan hasil penelusuran kepolisian, ibu dari dua orang anak itu merupakan korban pemerkosaan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial R alias E (38). Saat ini, R sudah mendekam di tahanan Polres Sukabumi Kota dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

Proses pengungkapan pelaku pembunuhan CL ternyata melibatkan seorang warga sipil. Dalam kurun waktu empat hari, tepatnya pada Minggu (28/1/2023) pelaku dapat ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adalah Dadang Kuswandi. Warga asal Citamiang, Kota Sukabumi ini berperan besar dalam menelusuri keberadaan pelaku pembunuhan CL. Dadang mengatakan, kasus dugaan pembunuhan itu ia ketahui dari salah satu orang tua murid orkestranya yang juga anggota kepolisian. Dengan relasi yang ia miliki di bidang kesenian, ia berinisiatif untuk membantu APH dalam menangkap pelaku.

Terbongkarnya pelaku pembunuhan CL bermula dari komunitas Wayang Golek Dalang Cilik yang ia tekuni. Suatu ketika, secara tak sengaja, anak bungsu Dadang melihat wajah pelaku sama persis dengan salah satu penonton wayang.

ADVERTISEMENT

"Dia (polisi) bercerita bahwa susah payahnya mencari pelaku pembunuhan dan pemerkosaan. Sampai setiap penangkapan katanya salah orang. Akhirnya saya tanya 'wajah orangnya ada nggak, atau CCTV nya.' Setelah saya lihat-lihat beberapa kali kemudian saya panggil anak saya yang kecil," kata Dadang kepada detikJabar, Selasa (14/2/2023).

"Ini kayaknya, jalannya kan agak dikesot. Kata anak saya iya itu ada di salah satu foto, pernah nonton wayang golek. Saya coba cerna lagi, pas dilihat lagi mirip memang jalannya begitu. Akhirnya kita nanya-nanya ke para dalang dan perajin gendang dan mereka semua bilang itu mirip (pelaku)," ujarnya.

Untuk membuktikan penelusurannya, Dadang juga menemani Polsek Warudoyong melakukan penyelidikan ke rumah pelaku secara sembunyi-sembunyi. Satu persatu pegiat seni yang ia kenal ditanyai terkait wajah pelaku.

"Pertama ngubek-ngubek Nyalindung. Tanya ke perajin dan dalang yang suka lihat pelaku. Karena di Nyalindung itu atau di Jampang, pelaku ini setiap ada wayang golek di mana pun dia itu suka nonton," ucapnya.

"Perjalanan dari sini ke Nyalindung itu kurang lebih sekitar 1,5 jam. Jam 15:00 saya sudah di sana dan mulai menyusuri alamat salah satu warga. Terus dari situ kita langsung lari ke tempat dia nongkrong di bengkel, katanya sudah dua hari pelaku nggak nongkrong di sana," sambungnya.

Dadang yang saat itu bersama Panitopsnal 1 Reskrim Polsek Warudoyong Ipda Heri Wandoni diarahkan warga ke kediaman pelaku. Di sana, mereka bertemu dengan kedua orang tua pelaku.

"Saya nunggu di sana sampai jam 17:30 WIB, bicara baik-baik dengan ayahnya kalau kita hanya ingin bertemu R. Ditunggu sampai jam 21:00, koordinasi sama tim buser untuk penangkapan di Terminal Jubleg, daerah yang sering dilewati pelaku untuk pulang ke rumah," ungkapnya.

Ditanya alasan membantu penangkapan pelaku, Dadang menuturkan, hal itu dilakukan atas dasar inisiatifnya sendiri sebagai warga. Dia sudah jera mendengar kabar peristiwa kejahatan di kota kelahirannya itu.

"Banyak peristiwa yang sifatnya di luar kewajaran masa kita nggak bisa bantu, bermanfaat buat orang banyak lah kasarnya. Nggak bisa bantu materi minimal kita bantu tenaga," ucap Dadang.

Atas keberaniannya, dia diganjar penghargaan oleh Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin. Usai menerima penghargaan, ia mengajak warga untuk sama-sama mengambil peran agar pelaku kejahatan di Kota Sukabumi dapat dihukum seadil-adilnya.

"Perasaannya ya dibilang gembira nggak juga, kita hanya tidak ingin ada kejadian kaya begini lagi. Diimbau kepada masyarakat Sukabumi kalau memang ada kejahatan saling memberi informasi," tutupnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads