Jabar Hari Ini: Heboh Pengakuan ABG Dihamili Jin

Round Up

Jabar Hari Ini: Heboh Pengakuan ABG Dihamili Jin

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 09 Feb 2023 22:00 WIB
AAS, pria yang menghamili anak tirinya di Garut.
AAS, pria yang menghamili anak tirinya di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (9/2/2023). Mulai dari ABG di Garut yang mengaku dihamili jin hingga sampah Masjid Raya Al Jabbar yang mencapai 98 ton.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. Dugaan Pelecehan Seksual di Unsil Tasikmalaya, Polisi Turun Tangan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen Universitas Siliwangi (Unsil) terhadap sejumlah mahasiswi.

"Terkait informasi dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di salah satu universitas di Tasikmalaya, tentunya kami dari Polres Tasikmalaya Kota melakukan penyelidikan atas peristiwa ini," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan, Rabu (8/2/2023) malam.

ADVERTISEMENT

Aszhari mengharapkan mahasiswi yang merasa menjadi korban dari oknum dosen tersebut segera melakukan laporan.

"Kami harapkan kerjasama dari para pihak terkait, dari pihak kampus agar berkoordinasi. Kemudian yang paling utama juga pihak korban untuk bisa membuat laporan ke Polres, untuk selanjutnya kita tindak lanjuti secara proses hukum," pungkas Aszhari.

Wakil Rektor bidang Umum dan SDM Unsil Tasikmalaya, Gumilar Mulya membenarkan adanya kasus itu. Dia menjelaskan kasus itu sudah ditangani oleh pihak rektorat.

"Memang benar ada indikasi terjadinya kekerasan seksual di kampus kami. Satgas PPPK (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) sudah bergerak, menampung laporan dari semua yang pernah merasa dilecehkan," kata Gumilar, Rabu (8/2/2023).

Terkait apakah perkara ini akan dibawa ke ranah pidana, Gumilar mengaku saat ini kasus tersebut masih ditangani pihak kampus. "Soal pidana kami belum mengarah ke sana, karena kami sedang fokus menangani di internal kampus dengan melibatkan Satgas PPKS," kata Gumilar.

"Tadi juga kami menerima petugas dari Polres Tasikmalaya Kota yang melakukan penyelidikan. Kami sampaikan apa yang terjadi," kata Gumilar.

2. Geger ABG Garut Ngaku Dihamili Jin

Seorang wanita asal Cibatu, Kabupaten Garut dikabarkan tiba-tiba hamil dan melahirkan. Warga di tempat tinggalnya gempar, karena tersiar isu ia dihamili jin.

Wanita berusia 13 tahun itu melahirkan seorang anak pada Desember 2022. Warga setempat yang mengetahui kesehariannya kaget bukan main. Apalagi wanita itu diketahui masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

"Awalnya kami heran, kenapa anak ini bisa hamil. Kemudian kami melakukan penelusuran" kata Kepala Desa setempat Solahul Gina.

Gina menjelaskan, kasus itu terungkap saat sang anak melahirkan dibantu bidan di desanya. Pihaknya kemudian melakukan penelusuran. Menurut keterangan keluarga, sang gadis dihamili jin.

"Ibunya mengaku bahwa anaknya bilang dia dihamili jin. Kami yang menerima laporan lantas tidak percaya begitu saja," katanya.

Gina kemudian mengantar paman korban membuat laporan polisi terkait itu. Usai membuat laporan, kehamilan anak tersebut diselidiki polisi.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan usai dilakukan pendalaman, ternyata sang anak bukan dihamili jin. Biang keroknya adalah AAS (45) yang merupakan ayah tiri korban.

"Berdasarkan hasil pendalaman, ternyata pelaku yang menghamili korban adalah ayah tirinya sendiri. Jadi sang ibu, menikah dengan pelaku. Mereka tinggal bertiga di satu rumah tersebut," kata Rio kepada wartawan di Polres Garut, Kamis (9/2/2023).

Rio menjelaskan, pihaknya melakukan penyelidikan dan langsung menangkap AAS di rumahnya usai pelaporan yang dilakukan keluarga. Saat ini AAS sudah ditahan di Mako Polres Garut.

"Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya," pungkas Rio.

3. Penyebab Warga Bandung Tercatat Meninggal

Sulaeman, warga Kampung Cigagak, Kelurahan Cisurupan menggugat Disdukcapil Kota Bandung usai dinyatakan meninggal dunia. Padahal diketahui, Sulaeman masih hidup walau akta kematiannya sudah terbit pada 2020 silam.

Usut punya usut, akta kematian Sulaeman diterbitkan karena ada kesalahan penulisan nama di tingkatan RT untuk pengantar ke Disdukcapil. Hal itu terungkap saat persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi di PTUN Bandung, Jalan Diponegoro No 34, Kamis (9/2/2023).

Majelis Hakim PTUN Bandung yang dipimpin Ayi Solehudin menghadirkan 2 saksi dari pihak Sulaeman. Mereka adalah Yayan, sepupu Sulaeman dan Hendi, teman Sulaeman sejak masa kecil.

Saksi pertama yang memberikan keterangan yaitu Yayan. Majelis hakim kemudian menanyakan alur pembuatan surat pengantar dari RT/RW untuk kebutuhan membuat akta kematian ke Disdukcapil. Sebab diketahui, Yayan merupakan orang yang mengurus surat pengantar tersebut sebelum diserahkan ke Disdukcapil.

"Saksi ini betul yah yang berinisiatif datang ke RT lalu meminta dibuatkan surat pengantar kematian ke RT?" tanya hakim

"Iyah, waktu itu datangnya ke RT 02," ujar Yayan menjawab pertanyaan majelis hakim.

Masalahnya waktu itu, Yayan mengatakan ke Ketua RW 2 ingin membuat surat pengantar kematian untuk pamannya bernama Eman. Namun entah kenapa, nama yang tercantum dalam surat tersebut adalah Sulaeman yang juga merupakan anaknya Eman.

"Jadi saya waktu itu bilang ke RT, mau bikin surat kematian buat Eman yang anaknya Sulaeman," ucap Yayan.

Yang terjadi kemudian, surat pengantar yang dibuat RT 02 di lingkungan Yayan itu lalu ditulis dengan nama Sulaeman, bukan Eman. Yayan pun tidak mengetahui adanya perubahan tersebut hingga baru menyadarinya pada 2022.

"Kalau di kampung kalau mau bikin akta kematian, langsung datang aja minta ke Pak RT. Waktu itu enggak ada komunikasi sama Pak RT, bikin aja. Sampai akhirnya baru tahu kalau akta kematiannya salah," tuturnya.

Masalah lainnya, Yayan tidak melampirkan berkas pendukung berupa data kependudukan pamannya, Eman, yang saat itu hendak dibuatkan akta kematian. Pihak RT lalu menulis surat pengantar kematian tersebut atas nama Sulaeman tanpa dicek kembali oleh Yayan, sampai akhirnya diajukan ke Disdukcapil.

Majelis juga sempat menanyakan tentang permohonan surat kematian itu dibuat di RT 02 dan bukan di RT 01 sebagaimana alamat yang tercantum dalam KTP Eman maupun Sulaeman. Yayan beralasan, hal itu ia lakukan karena dia tinggal di RT 02.

"Saya juga nggak tahu ada kesalahan begitu. Tapi yang di surat pengantar itu Pak RT. Saya Cuma bilang mau bikin surat pengantar kematian buat Eman yang anaknya Sulaeman," tutur Yayan.

4. 98 Ton Sampah Diangkut dari Masjid Al Jabbar Selama Dua Bulan

Persoalan sampah di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, hingga sekarang belum selesai. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat pun mencatat jumlah sampah di masjid raya itu sudah mencapai 98 ton semenjak diresmikan hampir 2 bulan kemarin.

Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias mengatakan pihaknya sudah berulang kali memberikan edukasi kepada pengunjung Masjid Al Jabbar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun belum banyak masyarakat yang sadar meski sudah disediakan tempat-tempat pembuangan sampah di sana.

"Di (Masjid) Al Jabbar, dari peresmian sampai dengan sekarang itu sudah mencapai 98 ton. Saya sudah berulang kali dengan teman-teman penyuluhan lingkungan itu selalu memberikan penyuluhan dan pemberitahuan kepada masyarakat. Tapi tetap masyarakat masih banyak yang belum sadar," kata Prima saat dihubungi wartawan, Kamis (9/2/2023).

Prima mengungkap, masalah sampah di Masjid Al Jabbar akan terus ada. Namun, pihaknya terus memberikan imbauan kepada pengunjung supaya bisa menjaga kebersihan di masjid tersebut.

"Jadi kalau masalah sampah itu kalau menurut saya itu akan tetap ada, tapi kita akan terus lakukan upaya secara maksimal. Ini akan menjadi evaluasi untuk kita perbaiki di masa mendatang. Jadi kita akan upayakan terus seperti pengelolaan dengan baik dan kita juga membutuhkan kerjasama dari masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya pengelolaan sampah di Masjid Al Jabbar bisa optimal setelah adanya pengurus definitif masjid tersebut. Pengelola tersebut nantinya bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk DLH, untuk mengatasi masalah sampah di Masjid Al Jabbar.

"Sehingga kalau sudah ada pengelolanya itu akan lebih jelas lagi siapa dan berbuat apa. Dan pihak ketiganya akan lebih jelas lagi bekerjasama dengan siapa," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan detikJabar, Rabu (8/2/2023) siang, sampah plastik masih ditemukan berceceran di Masjid Al Jabbar. Bahkan, sampah tersebut dibuang begitu saja ke danau yang seharusnya bisa untuk mempercantik tampilan masjid tersebut.

Sampah plastik bekas yang dibawa pengunjung terlihat berceceran di sudut utara maupun selatan akses masuk utama pengunjung ke Masjid Al Jabbar. Kondisi ini pun dikeluhkan beberapa pengunjung yang memang berniat datang ke sana untuk melihat secara langsung kemegahan masjid ini.

"Disayangkan sih, yang datang masih belum pada tertib buang sampahnya. Padahal kan tempat sampah udah disediain yah sama pengelola, tapi tetep saja beberapa masih buang sampahnya sembarang bahkan ke kolam gitu," kata Yuli (32), salah satu pengunjung asal Garut saat ditemui wartawan.

5. Persib Waspada Penuh jelang Lawan Bali United

Duel seru bakal tersaji di lanjutan Liga 1 yang mempertemukan Persib Bandung menghadapi Bali United. Laga big match di pekan ke-23 ini digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (10/2/2023) pukul 17.00 WIB.

Persib membawa misi balas dendam sekaligus ingin memutus rekor buruk kala berjumpa Bali United. Saat putaran pertama, Persib kalah 2-3 di hadapan ribuan bobotoh. Selain itu, Maung Bandung tak pernah menang atas Bali United di lima pertemuan terakhir.

Jelang pertemuan kedua tim, Persib berada di atas angin. Sebab Ciro Alves cs tengah dalam performa terbaiknya setelah memenangi lima laga terakhirnya dan bertengger di puncak klasemen.

Sebaliknya, Bali United sedang tampil inkonsisten. Anak asuh Stefano Cugurra ini belum pernah menang di lima pertandingan terakhir mereka dan mulai tercecer dari persaingan juara.

Meski begitu, Persib tetap harus waspada. Sebab Bali United bisa saja menjadi batu sandungan Persib untuk terus berada di puncak klasemen. Apalagi, Bali United adalah juara Liga 1 musim lalu.

"Saya rasa tim kami sudah siap dan ini merupakan satu pertandingan yang menarik, pertemuan dua tim dengan level tinggi di liga. Menurut saya pertandingan ini akan menarik dan kami menaruh respek kepada Bali," kata pelatih Persib, Luis Milla, Kamis (9/2/2023).

"Karena Bali adalah juara bertahan di liga. Tapi kami juga sedang berada di momentum yang bagus, kami sudah siap bertanding dengan motivasi yang tinggi, siap untuk bertarung dan memenangkan pertandingan," lanjut dia.

Bali United bakal tampil tanpa diperkuat Ilija Spasojevic. Pemain naturalisasi tersebut tengah menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Hal itu tentu akan mengurangi daya gedor Serdadu Tridatu. Namun Luis Milla menegaskan, Bali bukan hanya Spaso seorang. Ada pemain lainnya yang bisa jadi ancaman bagi lini belakang Persib.

"Mengenai Spaso, menurut saya memang Spaso adalah pemain yang sangat penting bagi Bali. Tapi dalam situasi ini, mereka mungkin akan memainkan Lerby atau pemain lainnya yang memiliki kecepatan," ujarnya.

Pelatih asal Spanyol ini memprediksi, Bali United bakal bermain dengan strategi serangan balik yang mengandalkan kecepatan pemain. "Mereka punya pemain yang cepat dan memaksimalkan itu dengan berlari di situasi serangan balik," katanya.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads