Warga di Tiga Desa Cianjur Bertaruh Nyawa Lalui Jembatan Miring

Warga di Tiga Desa Cianjur Bertaruh Nyawa Lalui Jembatan Miring

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 08 Feb 2023 17:00 WIB
Jembatan penghubung tiga desa miring dan membahayakan warga yang melintas
Jembatan penghubung tiga desa miring dan membahayakan warga yang melintas (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Cianjur -

Warga di tiga desa di Kecamatan Campakamulya, Cianjur terpaksa bertaruh nyawa menyeberangi jembatan yang rusak dan miring hingga 30 derajat untuk aktivitas. Pasalnya sejak dua tahun terakhir, jembatan yang juga menghubungkan Cianjur dengan Bandung Barat itu tak kunjung diperbaiki.

Dede (58), warga Desa Sukasirna, mengaku dirinya selalu kesulitan untuk beraktivitas, terutama untuk mengirim hasil kerajinan tangan produk desanya dan hasil panen.

Pasalnya jembatan yang menjadi akses utama kondisinya rusak parah. Beban maksimal kendaraan yang melintas juga dibatasi hanya kurang dari 1 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang di sana ada keterangan masih bisa dilewat dengan batas maksimal beban 1 ton. Tapi jangankan bawa beban banyak, bawa kendaraan sepeda motor ataupun mobil melalui ke sana juga takut. Jadi lebih ke arah terpaksa lewat sana, meski berbahaya. Karena jalan terdekat," ucap dia, Rabu (8/2/2023).

Camat Campakamulya Chandra Kusumah, mengatakan jembatan Leuwi Keris sepanjang 70 meter yang membentang di atas Sungai Cisokan rusak pada dua tahun lalu usai diterjang banjir bandang.

ADVERTISEMENT

"Jembatan ini rusak setelah banjir bandang. Pondasinya terkikis air," ungkap Chandra.

Menurut dia, jembatan yang menjadi akses utama tiga desa, yakni Desa Sukasirna, Cibanggala, dan Sukabungah Kecamatan Campakamulya ini miring hingga sekitar 30 derajat.

"Miringnya sampai 30 derajat. Sangat berbahaya. Apalagi kalau hujan, bisa tergelincir dan jatuh. Tapi sampai saat ini tidak ada kejadian yang jatuh, karena setiap hujan kita siagakan linmas untuk memantau dan membantu kendaraan yang melintas," kata dia.

Dia mengatakan akses jembatan yang juga menghubungkan Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat ini berpotensi ambruk apabila kembali diterjang banjir bandang.

"Berisiko sekali, kan pondasinya sudah rusak. Kalau banjir lagi, jembatannya bisa ambruk," kata Chandra.

Chandra mengaku setiap tahun mengusulkan perbaikan jembatan saat Musrenbang kecamatan hingga kabupaten. Namun tidak kunjung ada kabar rencana perbaikan.

"Setiap tahun saya usulkan, dan disurvey oleh dinas terkait. Tapi belum ada realisasi, termasuk tahun ini juga tidak ada kabar akan diperbaiki atau tidak. Kemarin saat musrenbang kita usulkan lagi. Tapi itu untuk pembangunan 2024. Kalau warga berharapnya bisa tahun ini," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads