Pemprov Jabar Klaim Utang Petani Milenial Sudah Dibayar!

Pemprov Jabar Klaim Utang Petani Milenial Sudah Dibayar!

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 06 Feb 2023 18:46 WIB
Postingan Ridwan Kamil soal petani milenial
Petani Milenial Jabar (Foto: Instagram Ridwan Kamil).
Bandung -

Pemprov Jawa Barat sudah menyelesaikan polemik utang Petani Milenial angkatan pertama yang menggarap tanaman hias. Pemprov sudah membayar utang mereka sebesar Rp 550 juta dengan skema dari PT Agro Jabar sebagai penjamin ke BJB selaku pemberi kredit usaha rakyat (KUR).

"Untuk Petani Milenial, sudah kita selesaikan tadi jam 12 siang. Sudah dibayarkan dari PT Agro Jabar melalui BJB dengan anggaran Rp 550 juta untuk 18 orang Petani Milenial," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina saat dihubungi, Senin (6/2/2023).

Yuke merinci, uang Rp 550 juta dibayarkan bagi 18 peserta yang mendapat KUR dari BJB. Sedangkan 2 peserta lainnya, mendapat skema pinjaman modal dari PT Agro Jabar yang salah satunya adalah Rizky Anggara, Petani Milenial yang curhat usai menanggung utang hingga total Rp 1,3 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kita bayarkan itu 18 orang. Secara total, mereka mendapatkan KUR Rp 50 juta per orangnya," tutur Yuke.

Sementara untuk sisanya yang disinggung Rizky hingga mencapai Rp 1,3 miliar, Yuke menyebut jika hal itu merupakan kewenangan dari PT Agro Jabar. Sebab menurutnya, penghitungan bisnis Petani Milenial langsung dengan Agro Jabar.

ADVERTISEMENT

"Kalau secara perhitungan RKU (rencana kerja usaha), mungkin lebih baik bertanya ke PT Agro Jabar. (Karena) Petani Milenial itu berhitung secara bisnisnya dengan Agro Jabar," ungkap Yuke.

Yuke memastikan polemik Petani Milenial ini sudah selesai. Ke depan, Pemprov Jabar bakal mengevaluasi program itu, terutama soal komoditas yang diekspor ke luar negeri dari program Petani Milenial seperti tanaman hias hingga kelinci yang pasarnya berada di Eropa.

"Dengan adanya terjadi seperti ini, kita akan evaluasi menyeluruh terhadap semua komuditas yang langsung dikelola oleh Petani Milenial. Karena kita tidak mau terjadi lagi seperti ini, apalagi yang sifatnya harus ekspor. Kalau dalam negeri masih bisa kita kendalikan, tapi kalau yang ekspor, yang memang butuh kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat, itu akan kita evaluasi. Mudah-mudahan setelah rapat evaluasi ini, sudah langsung bisa bergerak semua perangkat derah pengampu utama Petani Milenial," ujarnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads