Ini Sejarahnya Tiup Lilin Jadi Tradisi Saat Ulang Tahun

Ini Sejarahnya Tiup Lilin Jadi Tradisi Saat Ulang Tahun

Tim detikEdu - detikJabar
Minggu, 05 Feb 2023 16:00 WIB
Ilustrasi tiup lilin ulang tahun.
Ilustrasi tiup lilin ulang tahun. (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Bandung -

Jika bicara soal hari ulang tahun, mungkin yang ada di pikiran kita adalah sebuah perayaan sebagai rasa syukur atas bertambahnya usia. Biasanya, dalam perayaan ini baru terasa lengkap jika ada kue dan lilin ulang tahun di atasnya.

Seolah jadi tradisi, orang yang berulang tahun diharuskan meniup lilin ulang tahun di atas kue tersebut sebagai tanda merayakan pertambahan usia.

Pada lagu "Selamat Ulang Tahun" milik Gema Nada Pertiwi (GNP) Music pun terdapat lirik yang berbunyi "Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga". Maka, prosesi tiup lilin terkesan menjadi sebuah keharusan saat berulang tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya, meniup lilin di atas kue ulang tahun menjadi tradisi yang sudah sejak lama. Dilansir dari laman detikEdu dijelaskan bahwa prosesi ini sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Laman Wonderpolis menjelaskan bahwa dulu, lilin dibakar untuk persembahan kepada dewa dan dewi mereka. Bagi masyarakat Yunani Kuno, meletakkan lilin di atas kue adalah cara khusus untuk memberi penghormatan kepada dewi bulan Yunani yakni Artemis.

ADVERTISEMENT

Ketika prosesi dilakukan, mereka akan memegang kue berbentuk bundar. Bentuk ini melambangkan bulan. Sedangkan lilin di atas kue menjadi simbol cahaya bulan yang dipantulkan.

Adanya lilin di atas kue juga menjadi tradisi masyarakat Jerman sejak zaman baheula. Orang Jerman melihat tradisi ini dengan kacamata rohani. Mereka percaya, menempatkan lilin besar di tengah kue ulang tahun akan melambangkan cahaya kehidupan.

Sementara beberapa peneliti percaya ada makna lain dari penggunaan lilin pada kue ulang tahun, yakni asap dari lilin akan membawa harapan dan doa mereka kepada dewa yang tinggal di langit.

Ada pula pendapat lain yang meyakini asap tersebut bisa membantu mengusir roh jahat yang ada di sekitar. Namun sayangnya semua hal ini tak terbukti dan hanya takhayul.

Meski begitu, takhayul ini masih dipegang teguh dan dilakukan banyak orang. Mereka yang berulang tahun biasanya harus mengucapkan permohonan dalam hati sebelum meniup lilin.

Konon, agar doa dapat terkabul maka yang berulang tahun harus sanggup meniup lilin dalam satu tarikan napas. Namun sebaliknya, jika tak berhasil dalam satu tarikan napas dan orang tersebut justru memberi tahu apa keinginannya, harapan itu dianggap tak akan terwujud.

Meski begitu, terkabul atau tidak terkabulnya harapan kembali lagi kepada kepercayaan masing-masing individu. Walau tidak ada perayaan, kue, dan prosesi tiup lilin, pasti doa dari orang tua dan orang-orang terkasih akan selalu mengalir dan diijabah oleh Yang Maha Esa.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikEdu dengan judul "Mengapa Kita Meniup Lilin saat Ulang Tahun? Begini Sejarahnya!", baca artikel aslinya di sini.




(aau/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads