Aliansi Umat Islam Sumedang Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Aliansi Umat Islam Sumedang Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 03 Feb 2023 16:59 WIB
Demo di Sumedang.
Demo di Sumedang (Foto: Nur Azis/detikJabar).
Sumedang -

Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Sumedang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumedang, Jumat (3/2/2023). Mereka mengecam terhadap aksi pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di Swedia dan Denmark.

Dalam aksinya, mereka berorasi sambil membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan 'Bela Alquran, Stop Insulting Islam and Quran (berhenti menghina Islam dan Alquran)', dan tulisan lainnya sebagai kecaman terhadap tindakan Rasmus Paludan yang membakar Al-Qur'an di Swedia dan Denmark.

Koordinator Aksi Lapangan Hendrayana (46) mengatakan, aksi yang digelar oleh Aliansi Umat Islam Sumedang sebagai respons dari aksi pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di Swedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumedang sebagai bagian dari Umat Islam merasa terpanggil dan kami bersepakat melalui Aliansi Umat Islam ini untuk berkumpul hari ini," ungkap Hendrayana kepada detikJabar seusai aksi unjukrasa.

Selain berorasi, aksi unjuk rasa juga disertai acara audiensi bersama Anggota DPRD Sumedang.

ADVERTISEMENT

Dalam audiensi tersebut, kata Hendrayana, ada 5 poin yang diutarakan sebagai bentuk atau sikap massa aksi untuk memprotes terhadap tindakan pembakaran Al-Qur'an tersebut.

Hendrayana memaparkan, kelima poin tersebut, diantaranya, pihaknya mendorong kepada pemerintah pusat untuk melakukan langkah nyata berupa pemutusan hubungan diplomatik dengan negara Swedia, Belanda dan Denmark.

"Karena tidak cukup kalau hanya dengan kecaman, karena ini sudah berulang, Indonesia sebagai mayoritas kaum muslimin, ini harus mengambil tindakan yang tegas, bahkan dari teman-teman tadi ada yang menyerukan aksi boikot," paparnya.

Kemudian sebagai muslim, sambung dia, umat Islam juga dituntut untuk menjalankan perintah Al-Qur'an. Sebab, hal itu menjadi perwujudan dari keimanan sebagai seorang muslim.

"Kita jangan hanya mengecam terhadap pembakar Al-Qur'an tapi kita juga malah melalaikan ajaran Alquran itu sendiri," terangnya.

Ia menegaskan, beberapa poin yang disebut di atas, poin paling penting adalah memuliakan Alquran dengan menjalankan syariatnya.

"Ini jadi poin penting yang kami serukan untuk kemudian memuliakan Al-Qur'an dengan menjalankan syariatnya," ujarnya.

Aksi unjuk rasa yang digelar seusai ibadah shalat Jumat tersebut, berjalan kondusif dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Massa pun kemudian membubarkan diri secara tertib.

(mso/mso)


Hide Ads