Kabupaten Garut diguncang gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,3 dengan titik gempa berada pada kedalaman 3 kilometer, Senin (1/2/2023) malam. Gempa ini diakibatkan aktivitas Sesar Garsela.
Sepanjang 2023, Sesar Garsela puluhan kali mengguncang Garut. Bagaimanakah karakteristik Sesar Garsela ini?
Baca juga: Efek Gempa Garut M 4,3 |
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Teguh Rahayu menerangkan Sesar Garsela atau Garut Selatan merupakan sesar aktif yang memanjang dari selatan Garut menuju selatan Bandung. Sesar ini memiliki dua segmen, yakni segmen Rakutai dan Kencana.
"Segmen Rakutai memiliki mekanisme sesar normal, yakni sesar turun, dengan panjang 19 kilometer dan Segmen Kencana memiliki mekanisme pergerakan sesar strike-slip (sesar geser) dengan panjang 17 kilometer," kata Ayu kepada detikJabar, Kamis (2/2/2023).
Ayu mengatakan berdasarkan buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia terbitan 2017 yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) menyebutkan Magnitudo maksimum Sesar Garsela dari segmen Rakutai mencapai 6,2. Sedangkan segmen Kencana mencapai M 5,7.
"Berdasarkan Peta Skenario Shakemap yang telah BMKG Stasiun Geofisika Bandung buat, Skala Modified Mercally Intensity (MMI) maksimum untuk wilayah Garut akibat Sesar Garsela Segmen Rakutai dan segmen Kencana adalah V-VI MMI," ucap Ayu.
27 Kali Gempa
Ayu menjelaskan V sampai VI MMI itu bisa mengakibatkan kerusakan ringan. "Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, atap bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan, dengan dampak kerusakan ringan," kata Ayu.
BMKG sendiri mencatat sepanjang 2023 terjadi 27 kali gempa di sekitar Sesar Garsela dengan Magnitudo terbesar 4,3 yang terjadi pada Rabu (1/2/2023) malam. Sedangkan skala terkecil adalah Magnitudo 1,3.
"Dimana dampak gempa dengan Magnitudo 4,3 tersebut dirasakan di Garut, Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, Samarang IV MMI, di Bandung, Lembang, Pangalengan, Pacet, Cileunyi, Sumedang," tuturnya.
"Dan, berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat terdapat 10 Unit Rumah Rusak dengan rincian, delapan unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, satu Unit rumah rusak berat," ucap Ayu.
(sud/orb)