Pekerjaan Favorit Warga Pangandaran

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pangandaran mencatat data kependudukan bersih Tahun 2022 semester jumlah warga Pangandaran mencapai 433.091 orang. Rinciannya, laki-laki 216.900 orang dan perempuan 216.191 orang.

Dari 433.091 penduduk Pangandaran tercatat pada tahun 2022 masih ada 138.710 orang belum bekerja, dengan jumlah laki-laki sekitar 75 ribu orang dan perempuan sekitar 62 ribu orang.

Analisis Kebijakan Ahli Muda di Disdukcapil Pangandaran Susi mengatakan warga Pangandaran tercatat menjalani berbagai jenis usaha dan pekerjaan. Tapi ada beberapa pekerjaan 'favorit'.

"Ada enam jenis pekerjaan yang paling banyak dilakoni warga Pangandaran berdasarkan data Disdukcapil," kata Susi kepada detikJabar, Rabu (1/2/2023).

Ia mengatakan keenam pekerjaan yang banyak dilakoni warga Pangandaran itu adalah petani, buruh tani, buruh harian lepas, karyawan swasta, pegawai negeri sipil (PNS), nelayan, dan guru.

"Untuk profesi petani di Pangandaran jumlahnya paling banyak ada 63 ribu orang dengan jumlah laki-laki 41 ribu orang dan perempuan 22 ribu orang," ucap Susi.

Kemudian jenis pekerjaan kedua yang paling banyak adalah buruh tani/perkebunan sekitar 20 ribu orang. Dengan rincian laki-laki 14 ribu orang dan perempuan 6 ribu orang.

Jenis pekerjaan ketiga favorit warga Pangandaran adalah karyawan swasta sebanyak 8.494 orang, pekerja laki-laki 6 ribu orang dan perempuan 2 ribu orang.

Kemudian, pekerjaan yang paling banyak keempat adalah pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 4 ribu orang dengan rincian laki-laki 2.236 orang dan perempuan 1.775 orang. Adapun pekerjaan sebagai nelayan sebanyak 2.398 orang, laki-laki 2.367 orang dan perempuan 31 orang.

Selanjutnya, pekerjaan sebagai sopir dilakoni 1.227 orang dari kalangan laki-laki. Pekerjaan paling banyak kedelapan adalah guru sebanyak 1.045 orang. Rinciannya laki-laki 413 dan perempuan 632.

"Warga Pangandaran yang mencantumkan status pekerjaannya sebagai wiraswasta ada 38 ribu terdiri dari laki-laki 31.779 orang dan perempuan 6.234 orang," katanya.

Menurutnya data tersebut sudah berdasarkan catatan dalam pembuatan KTP, sehingga semuanya terekam dan tercatat. "Itupun masih ada yang belum mengubah status pekerjaan di KTP yang berkaitan dengan status," ucapnya.