Ada Survei soal Bau Mulut Orang Jepang, Begini Hasilnya

Kabar Internasional

Ada Survei soal Bau Mulut Orang Jepang, Begini Hasilnya

Tim detikTravel - detikJabar
Senin, 30 Jan 2023 00:05 WIB
Couple eating a pot
Ilustrasi orang Jepang. (Foto: Getty Images/iStockphoto/yamasan)
Jakarta -

Turis asing yang mengunjungi Jepang ternyata tidak menyukai bau mulut warga lokalnya. Apa penyebabnya ya?

Jepang sendiri cukup favorit dikunjungi orang asing. Namun, survei mengungkap banyak dari mereka kecewa dengan bau mulut orang Jepang.

Dikutip dari detikTravel, survei itu dilakukan majalah wanita Jepang Shukan Josei Prime. Mereka mengumpulkan tanggapan dari 100 peserta survei dan ditanya 'pernahkah Anda kecewa dengan nafas orang Jepang?'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 72 persen menjawab 'ya'. Dengan persentase yang sama, responden juga ingin orang Jepang 'teliti tentang kebersihan dan perawatan mulut'.

Salah seorang responden mengatakan dia menyukai orang Jepang, tetapi dia tidak bisa menerima napas orang Jepang. Dia mendefiniskannya sebagai napas yang sangat buruk.

ADVERTISEMENT

"Sejujurnya tidak ada negara dengan napas yang lebih buruk," kata dia.

Shukan Josei Prime mewawancarai dokter gigi Maki Morishita dari Japan Dental Research Institure. Ia berhipotesis mungkin ada beberapa karakteristik budaya yang membuat orang Jepang lebih rentan terhadap bau mulut yang tidak disengaja.

"Orang Jepang cenderung mempertahankan lebih banyak ruang pribadi daripada orang di Barat," kata Morishita.

Ia menjelaskan kontak fisik seperti pelukan, jabat tangan, tos, dan ciuman di depan umum semuanya relatif jarang terjadi di Jepang.

"Orang Jepang juga sadar untuk tidak membuka mulut terlalu lebar saat tertawa karena menurut mereka itu tidak sopan. Jadi, ada sedikit tekanan untuk mengatur napas sehingga tentang kebersihan mulut bisa menjadi lemah," ujarnya.

Morishita juga mengatakan dia sering bertemu pasien yang secara keliru percaya bahwa mereka dapat membersihkan gigi secara menyeluruh hanya dengan sikat gigi dan pasta gigi biasa. Namun mereka mengabaikan pentingnya penggunaan benang atau sikat interdental dan obat kumur secara teratur.

Sementara itu dilansir dari Soranews 24, ada dua faktor lain yang perlu diperhatikan ketika membahas napas orang Jepang, yakni intensitas merokok dan minum yang cukup tinggi di sana.

Shukan Josei Prime tidak merinci demografis pada responden selain bahwa mereka adalah orang asing yang tinggal di Jepang. Komunitas ekspatriat ini cenderung condong ke anak muda dan orang yang lebih muda cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di bar, pub, dan pesta yang biasanya orang merokok dan minum.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Wah, Mayoritas Turis Asing Tak Suka Bau Mulut Orang Jepang

(yum/orb)


Hide Ads