Jabar Hari Ini: Viral 'Aiya Susanti' hingga Ayah Culik Anak Sendiri

Jabar Hari Ini: Viral 'Aiya Susanti' hingga Ayah Culik Anak Sendiri

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 27 Jan 2023 22:00 WIB
Rizki dan Yopi siswa SMA Tasik yang membuat parodi lagu Aiya Susanti.
Rizki dan Yopi siswa SMA Tasik yang membuat parodi lagu Aiya Susanti. (Foto: Deden Rahadian)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (27/1/2023). Mulai dari video viral Aiya Susanti yang direkam siswa SMA Tasikmalaya hingga ayah di Garut culik anak sendiri.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Video Viral 'Aiya Susanti' Direkam Siswa SMA Tasikmalaya

Sebuah video parodi lagu Aiya Susanti dalam serial animasi Upin Ipin viral di media sosial Tik Tok usai diunggah akun @dalzmusic. Parodi ini sudah ditonton jutaan kali hingga mengundang komentar positif warganet. Tingkah dua pemeran dalam video parodi dianggap warganet lucu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya memparodikan soundtrack Upin Ipin sambil berputar dalam ruangan kelas. Salah satu pemeran parodi ditutup bagian matanya. Sementara seorang lagi bernyanyi sambil memegang sebuah alat sambil menarik temanya.

Setelah ditelusuri, video parodi yang viral ini ternyata diperankan dua siswa kelas 12 SMA Negeri 2 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pihak sekolah memastikan proses pengambilan video saat jam istirahat berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Iah saya tahu viral dari guru. Itu siswa kami yang memparodikanya siswa kelas 12. Dipastikan pengambilan videonya waktu jam istirahat. Memang dalam kelas lagi santai," kata Kepala Sekolah SMN 2 Singaparna Agus Edi saat dihubungi detikJabar, Kamis (26/1/2023).

Pihak sekolah selalu mengingatkan siswanya agar bijak dalam bermedia sosial. Selain prestasi yang ditonjolkan, para siswa bisa menggunakan media sosial untuk hal positif.

"Saya ingatkan siswa dan para guru untuk bijak bermedia sosial. Jangan melanggar UU ITE. Seru-seruan juga jangan menyinggung. Kalau respon masyarakat bagus atas parodi itu saya terima kasih," ujar Agus Edi.

Lagu yang diparodikan siswa ini dibawakan Mei Mei dan Susanti di film Upin Ipin. Lagu ini pertama kali dirilis tahun 2013 dan merupakan OST serial kartun Upin & Ipin, namun kembali viral belakangan ini. Karena sering terdengar dan viral, banyak orang yang penasaran dengan lirik lagu ini.

Geger OTK Bekap Anak hingga Pingsan di Sukabumi

Sebuah pesan dengan narasi berikut kronologi kejadian seorang bocah dibekap handuk oleh orang tidak dikenal tersebar di jejaring aplikasi perpesanan. Dalam narasi itu, disebut nama lengkap dan alamat korban pembekapan.

Penelusuran detikJabar, diketahui pembuat narasi itu bernama Sultoni, warga Kampung Nangklak RT 01 RW 06 Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Sultoni diketahui sebagai ayah dari anak laki-laki yang menjadi korban pembekapan.

"Assalamualaikum wrwb Mohon doa nya dari semua semoga anak saya Naufal Wiratama Sultoni saat ini sedang di observasi di IGD RS Medicare semoga secepatnya kembali sehat

KRONOLOGI

pada hari kamis mlm jumat tgl 26 jan 2023 sekitar jam 20:00 lokasi di Kp Nangklak RT 01/06 Desa Tenjoayu,Cicurug- Sukabumi.

Anak saya Naufal (10) Ditemukan tergeletak di depan pintu rumah dlm kondisi tak sadarkan diri kebetulan saya gak dirumah karna nungguin isteri yg sedang dirawat di Medicare,setelah kondisi membaik dia ngomong walaupun dengan terbata2 karna nafasnya sesak,berat "Tadi ada orang gak dikenal ber tiga 1 org dimotor gak turun,2org masuk ke teras lalu nanyain bapak nya ada ? Dijawab oleh anak saya Naufal gak ada tiba2 langsung dibekap pakai handuk kecil" dan anak saya langsung merasa pusing hingga pinsan kemudian ditemukan oleh saudara adit yg kebetulan kerumah nganterin anak saya yg paling kecil karna sebelumnya dititipkan.

Saya belum tau apa motif nya entah mau berbuat jahat atau menculik anak mungkin teror yang jelas saya merasa bersyukur anak saya selamat
Saya share info ini untuk dijadikan pelajaran agar orangtua selalu waspada anak2 harus dalam pengawasan πŸ™
Ttd, Sultoni," kutip detikJabar dari narasi yang tersebar, Jumat (27/1/2023).

Hasil penelusuran, detikJabar berhasil menghubungi Sultoni pembuat pesan yang kemudian tersebar itu. Ia membenarkan membuat pesan itu dan tidak menyangka belakangan narasi dan kronologi itu viral.

"Anak saya yang (menyampaikan) dan yang membuat kronologi memang saya, ini saya baru pulang dari Polsek (Cicurug) untuk dimintai keterangan. Untuk kronologi lengkap, tadi saya sudah sampaikan ke pihak kepolisian," kata Sultoni kepada detikJabar.

Sultoni menyebut dalam narasi dia tidak menyebut adanya penculikan atau yang berkaitan dengan itu. Ia juga memastikan keterangan yang diberikan putranya itu konsisten karena setiap ditanyakan soal kronologi, cerita serupa yang akan disampaikan oleh putranya.

"Saya sudah memberikan keterangan di kepolisian, mungkin kepolisian ingin meredam isu penculikan ini ya dan saya juga enggak mau membuat gaduh kejadian anak saya diculik dan saya juga tidak bilang anak saya diculik, tapi kemungkinan ada niat orang lain untuk berbuat jahat, atau penculikan atau teror kemungkinan seperti itu," imbuhnya.

"Kalau disebut nyulik anak saya masih ada, kalau mau mencuri merampok barang saya enggak hilang seperti itu. Saya sedang tidak ada di tempat sedang nunggu istri di saat kejadian itu," sambungnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Cicurug Kompol Parlan membenarkan pihaknya sudah memintai keterangan orang tua korban dan mendatangi tempat kejadian perkara.

"Sesuai dengan hasil cek TKP kita lakukan pemeriksaan dengan keluarga korban orang tuanya sendiri, indikasi diculik itu tidak ada, kenapa tidak ada karena satu kalau memang mau diculik kesempatan untuk membawa anak itu, besar sekali, tempatnya juga sempit tetangga masyarakat tidak ada," kata Parlan.

Parlan memastikan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kejadian itu. "Untuk analisa sementara patut diduga namun masih dalam konteks pemeriksaan, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara ada sentimen dengan keluarga korban, bisa orang tuanya, saudaranya dan sebagainya mungkin demikian," pungkas Parlan.

Jejak Wanita Sukabumi Gendong Guling Sebelum Tewas Telanjang

Wanita berinisial C (24) ditemukan tewas dengan kondisi telanjang di aliran Sungai Cipelang, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (25/1) pukul 11.10 WIB. Sebelum tewas, dia sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di rumah warga.

Berdasarkan video rekaman CCTV yang dilihat detikJabar, Jumat (27/1/2023), ibu dua anak itu berjalan di depan Kantor Kelurahan Sudajaya Hilir dan masjid. Wanita tersebut menggunakan celana merah, baju putih dan jilbab oranye. Sewaktu C melewati tempat tersebut, layar video rekaman CCTV memperlihatkan pukul 08.30 WIB pada Rabu 25 Januari 2023 atau sekitar 2,5 jam sebelum ditemukan tak bernyawa.

Warga sekaligus pegawai Kelurahan Sudajaya Hilir, Ade Zainal Malik mengatakan, C memang sering terlihat melewati jalan depan kantor. Sebab lokasi itu juga berdekatan dengan kediaman sang perempuan tersebut.

"C itu sering melewati kantor kelurahan dengan berpakaian rapih. Orangnya sehat cuma mungkin ada sedikit gangguan pemikiran mungkin karena pengaruh keluarga dan sudah ditinggalkan ibunya, di sini sama ayahnya saja, ibunya sudah meninggal," kata Ade di lokasi.

Ade ikut mendampingi keluarga C dan polisi untuk menyisir jejak wanita itu saat terekam CCTV. Ternyata C hilang jejak saat di Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.

"Dari kelurahan langsung menuju ke Sindangsari, tidak ada kabar. Sebelum berangkat ke sana, sempat kelihatan di sini, di depan kelurahan tapi berpakaian lengkap, kalah nggak salah pakai kaos, pakai celana bawa guling sama aisan (gendongan)," ujarnya.

"Kurang lebih satu jam setengah langsung lewat jalan Sidangsari ke sananya nggak ada kabar. Siangnya ada kabar sudah tergeletak di Sungai Cipelang," kata Ade menambahkan.

Dia berharap polisi segera mengungkap kasus tersebut. Menurutnya, C meninggal secara tak wajar.

"Jangan sampai si korban itu meninggal begitu saja, meninggalnya misterius, jadi tidak wajar lah, secara mendadak gitu. Kalau memang ada sebab akibat sebelumnya mohon diungkap, dari sininya juga kelihatannya sehat dan berpakaian normal, memang orangnya juga sehat," ucap Ade.

Sekadar diketahui, polisi menyelidiki kematian seorang perempuan berinisial C (24) asal Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Dia ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala, wajah dan kaki.

"Masih kita lidik yang jelas hasil autopsi jadi gambaran buat kami untuk melangkah selanjutnya. Nanti kita tunggu hasil dari rekan-rekan kita di lapangan," kata Plh Kapolsek Warudoyong Resor Sukabumi Kota AKP Iman Retno di RSUD Syamsudin, Kamis (26/1).

Tuding Istri Selingkuh, Ayah di Garut Culik Dua Anak Sendiri

Heboh kabar penculikan dua orang anak di Garut, Jawa Barat. Usai ditelusuri, ternyata kejadian tersebut benar adanya. Tapi, sang penculik ternyata ayahnya sendiri.

Kabar mengenai penculikan anak oleh ayah sendiri itu, sebenarnya sudah tersebar sejak akhir tahun 2022 lalu. Kemudian ramai lagi menjadi perbincangan warga Garut belakangan ini.

Menurut informasi yang dihimpun, ada dua orang anak yang menjadi korban penculikan masing-masing RAP dan RS yang masih berusia di bawah umur. Keduanya dilaporkan hilang meninggalkan rumah di akhir bulan November 2022 lalu.

Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Garut. Laporan dilakukan oleh ibu mereka, ER serta sang nenek, berinisial M.

Kabar tersebut kemudian ditelusuri oleh polisi. Tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Garut yang dikerahkan kemudian menemukan fakta bahwa sang penculik tak lain adalah ayah para bocah sendiri berinisial MAS.

"Setelah dilakukan penyelidikan, jadi apa yang selama ini beredar kabar penculikan itu tidak benar. Yang ada, anak-anak ini dibawa oleh ayahnya, dengan beberapa alasan," kata Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan di Polres Garut, Jumat (27/1/2023).

MAS dan ER merupakan pasangan suami istri. Mereka menikah dengan status duda dan janda, masing-masing membawa satu anak. Dari pernikahan mereka dikaruniai satu orang anak, sehingga total ada tiga anak yang hidup bersama.

Kepada polisi, MAS mengaku nekat membawa dua orang anaknya lantaran kecewa dengan ER. Sebab, akhir-akhir ini, rumah tangga keduanya kerap dilanda permasalahan.

Salah satu yang disoal MAS, adalah dia mengklaim jika istrinya berselingkuh, usai mendapati bukti percakapan antara ER dan pria lain di media sosial.

"Selain itu, MAS ini juga marah karena ER pergi ke Jakarta tanpa sepengetahuannya, dan meninggalkan anak-anak," katanya.

Saat itu, kemudian ER berniat untuk membawa dua dari tiga anaknya pergi. Dia izin ke mertua, untuk membawa RAP dan RS pergi belanja di pasar. Tapi, sejak akhir November lalu, keduanya tak pernah kembali.

"Setelah kami lakukan penyelidikan, kami berhasil menemukan MAS di kawasan Kecamatan Peundeuy dan langsung kita bawa ke Polres," ucap Rio.

Kasus tersebut kemudian diselidiki polisi. Usai mendapatkan penjelasan dari MAS dan ER, pihak penyidik kemudian memutuskan untuk menengahi mereka.

Rio menjelaskan, atas dasar kesepakatan kedua belah pihak, kasus tersebut akhirnya diselesaikan dengan jalan damai.

"Setelah dilakukan mediasi, akhirnya disepakati kedua belah pihak perkara ini diselesaikan dengan cara restorative justice," kata Rio.

Dari hasil mediasi itu, kata Rio, kedua belah pihak bersepakat untuk kembali mengurus anak-anak mereka secara bersama-sama.

"Terlepas nantinya Mas dan Er ini tinggal bersama kembali, itu di luar kewenangan kami. Karena memang informasinya keduanya masih terikat ikatan pernikahan tapi sudah tidak tinggal bersama," pungkas Rio.

Mahasiswi Cianjur Tewas Ditabrak Mobil, Polisi Periksa 9 Saksi

Mahasiswi FH Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur Selvi Amalia Nuraeni tewas usai ditabrak lari mobil sedan yang memaksa masuk dan ikut ke iring-iringan mobil polisi yang mengarah dari Cianjur menuju Bandung, di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan dari penyelidikan diketahui jika mobil sedan itu merupakan mobil Audi tipe A8. Kabar terkini ada sembilan saksi yang sudah menjalani pemeriksaan.

"Sudah ada sembilan saksi, kemarin terakhir tujuh saksi ada tambahan jadi 9 saksi. Keterangan hampir semua 9 saksi ini menyampaikan dugaan pelaku adalah kendaraan Audi warna hitam, (yang disampaikan dalam rilis sebelumnya)," kata Doni kepada detikJabar, Jumat (27/1/2023).

Doni kemudian menjelaskan siapa saja saksi dalam peristiwa tersebut. Selain pengendara terdapat warga hingga pejalan kaki yang saat kejadian berada di lokasi kejadian tersebut.

"Ada yang di lokasi ada yang posisinya di belakang kendaraan korban sepeda motor juga, ada yang berada besebrangan searah mobil Audi tepat di belakang mobil Audi ada mobil boks itu supir boksnya juga menyampaikan jadi ada 9 orang itu di lokasi yang berbeda," ujar Doni.

"Ada sebagai pengendara sepeda motor di belakang korban ada yang di belakang mobil Audi ada yang di lokasi atau dekat lokasi, ada beberapa orang ada satpam jadi begitu. Berbagai macam ada lokasi yang menyampaikan keterangan-keterangan," tambah Doni.

Diberitakan sebelumnya, dalam rilis kepada awak media polisi telah mengungkap ciri-ciri mobil yang melindas Selvi Amalia Nuraeni. Mahasiswi FH Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur itu tewas usai ditabrak lari mobil sedan.

Diduga Selvi terlindas mobil yang memaksa masuk dan ikut ke iring-iringan mobil polisi yang mengarah dari Cianjur menuju Bandung di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads