Warga Blok Sadahurip, Desa Mekar Hurip, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, keluhkan aktivitas Galian C di desanya. Mereka berharap aktivitas tersebut segera dihentikan karena berdampak buruk bagi lingkungan.
Dampak yang sudah dialami warga salah satunya adalah banjir. Akibatnya, dapur rumah salah seorang warga ambruk diterjang musibah tersebut.
"Yang dirasakan masyarakat ketika hujan besar, yaitu banjir. Itu disebabkan aktivitas galian tersebut," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada detikJabar, Jumat (27/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir juga berdampak ke rumah salah seorang warga yang kebetulan rumahnya dekat saluran irigasi. Dapur rumahnya roboh akibat banjir tersebut," sambungnya.
Meski galian C ini terbilang baru berjalan, namun aktivitasnya itu sudah memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Sebab, menurut dia, sebelum ada aktivitas tersebut desanya itu belum pernah mengalami musibah banjir.
"Galian C di Mekar Hurip mah baru beberapa bulanan, tapi dampaknya sudah besar. Sebelum ada aktivitas galian nggak pernah ada kejadian banjir semacam itu," ucap dia.
Selain berdampak ke area pemukiman, aktivitas galian C juga disebut berdampak ke areal persawahan. Akibatnya, sawah di desanya itu sulit digarap oleh petani. Dengan demikian, sebagian masyarakat menjual lahan garapannya itu.
"Termasuk sawah juga kebanjiran, lumpurnya masuk sawah. Hampir setiap musim hujan gitu. Ya masyarakat pasrah, nggak bisa gimana-gimana," ujar dia.
"Jelas berdampak. Jadi yang dulunya sawah bisa dikelola sekarang sama sekali nggak bisa dikelola. Sebagai warga sudah ada yang menjual sawah-sawahnya," jelas dia menambahkan.
Selain itu, musibah longsor juga jadi ancam warga sekitar. Pasalnya, area permukiman desa tersebut berstatus rawan bencana longsor.
"Selain itu ancaman longsor juga dikhawatirkan sama warga. Karena denah lokasi desa kami itu miring," kata dia.
Kendati berharap aktivitas galian C disetop. Warga juga mengaku telah melapor ke sejumlah instansi. Namun mereka mengaku, pelaporannya itu tidak ditindaklanjut.
"Pas kejadian ada dapur rumah warga yang roboh sempat laporan ke pihak kecamatan termasuk Satpol PP. Tapi tidak ada tindak lanjut apalagi upaya untuk menutup, sejauh ini tidak ada," ujar dia.
Sementara itu, Kasatpol PP dan Damkar Majalengka Rachmat Kartono mengaku, sejauh ini pihaknya belum pernah menerima laporan dari warga terkait aktivitas tersebut.
"Kami belum menerima laporan bahkan informasi perihal permasalahan tersebut saya baru tahu dari Mas (wartawan)," ujar Rachmat saat dihubungi wartawan.
Rachmat meminta masyarakat segera melapor. Dengan demikian, pihaknya akan lebih mudah mendalami dan menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami butuh data dan laporannya biar kami tindaklanjuti secepatnya," kata dia.
"Kami akan hadir. Karena sekaitan perihal galian C, sesuai terkait izin dan kewenangan operasional masalah galian C memang kewenangan Provinsi. Tentunya kami dari pihak Pol PP dan Damkar Kabupaten Majalengka, akan hadir sesuai kewenangan yang kami miliki tentunya, apalagi warga terganggu," sambungnya.
(mso/mso)