7 Fakta Pisau Maut Ayah yang Tewaskan Bocah di Cirebon

7 Fakta Pisau Maut Ayah yang Tewaskan Bocah di Cirebon

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 27 Jan 2023 07:47 WIB
Kitchen Knive on cutting board
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/vjotov).
Bandung -

Tragedi bocah perempuan berinisial ZNH asal Kabupaten Cirebon membetot perhatian. Nyawa bocah berumur 12 tahun ini melayang lantaran tertusuk pisau milik ayahnya berinisial N (40).

Berikut rangkuman detikJabar mengenai 7 fakta bocah asal Cirebon yang tewas akibat pisau milik ayahnya itu:

Tertusuk Pisau di Dalam Tas Sang Ayah

ZNH meninggal dunia setelah dilempar tas berisi pisau yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Pisau tersebut menusuk leher bagian belakang korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin, sudah diproses (Polres Kota Cirebon)," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo via sambungan telepon, Kamis (26/1/2023).

Meninggal di Rumah Sakit

Tragedi ini terjadi di rumah korban yang berada di Desa Pegagan Kidul, Blok Karangbaru Wetan, RT 02 RW 01, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Kamis (19/1) lalu. Korban meninggal dunia, Selasa (24/1) kemarin usai melakukan perawatan selama lima hari di RSUD Gunung Djati, Cirebon.

ADVERTISEMENT

Ibrahim menyebut, tas yang dilemparkan ayah korban kepada korban berisi pisau. "Bukan dilempar pisau, tapi dilempar tas berisi pisau," ujarnya.

Berawal dari Kekesalan Sang Ayah

Saat itu, korban yang sedang bermain diminta sang ayah untuk segera mandi dan pergi mengaji. Namun korban menolak permintaan sang ayah.

"Karena kesal bapak kandungnya mengambil tas yang ada di sampingnya kemudian dilemparkan ke arah korban hingga mengenai korban," kataIbrahim.

Simak juga 'Saat Anak Durhaka di Jambi Bunuh Ayah-Ibu Karena Dianggap Dajal':

[Gambas:Video 20detik]



Sang Ayah Diamankan Polisi

Setelah dilempar menggunakan tas, korban menjerit kesakitan karena ada benda tajam yang melukai bagian leher belakangnya.

"Seketika korban menjerit kesakitan dan ternyata pada tengkuk leher belakangnya tertancap pisau yang baru diketahui ternyata ada di dalam tas yang dilemparkan oleh bapak kandungnya," ungkap Ibrahim.

Korban meninggal dunia, Selasa (24/1) kemarin sekitar Pukul 14.45 WIB usai dilakukan perawatan selama lima hari di RSUD Gunung Djati, Cirebon. Ayah korban sudah diamankan polisi dan kejadian ini sudah dalam penganan Polres Cirebon Kota.

Pisau Sang Ibu untuk Berjualan Rujak dan Lotek

Polisi pun menjelaskan asal-usul pisau dalam tragedi tersebut. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pisau yang ada di dalam tas itu berjenis pisau dapur. Pisau itu, dikatakan Ibrahim digunakan ibu korban untuk berjualan rujak dan lotek.

"Pisau yang ada di kantong yang dilempar ke korban adalah pisau warun. Ibu korban berjualan lotek dan rujak, ibu korban menyimpan pisau berikut tempatnya di kantong (yang dilemparkan)," ucapnya.

Tak Dibawa ke Jalur Hukum

Tragedi kematian ZNH kini sudah disikapi pihak keluarga. Keluarga pun sepakat menganggap tragedi itu sebagai musibah dan tidak membawa kasus itu ke jalur hukum.

"Bahwa kejadian meninggal anaknya ZNH adalah musibah. Bahwa ibu kandung korban dan seluruh keluarga tidak akan membuat laporan polisi atau menuntut jalur hukum," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Buat Surat Pernyataan dan Memaafkan Kelalaian Sang Ayah

Pihaknya juga sudah memberikan imbauan kepada tetangga dan warga sekitar agar tidak terprovokasi. Ibu dan nenek korban juga sudah membuat surat pernyataan. Selain itu, ibu dan keluarga korban menolak visum atau autopsi terhadap korban. Pertimbangan lain, ayah korban adalah tulang punggung keluarga.

"N sebagai tulang punggung keluarga. Sehingga keluarga menolak untuk menempuh jalur hukum dan ingin memaafkan ayah korban," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads