Cerita Santri Tersesat di Bogor dan Jalan Susuri Rel ke Karawang

Cerita Santri Tersesat di Bogor dan Jalan Susuri Rel ke Karawang

Irvan Maulana - detikJabar
Kamis, 26 Jan 2023 18:45 WIB
Ilustrasi rel kereta api.
Ilustrasi rel kereta (Foto: Ilustrasi)
Karawang -

Kronologi hilangnya santri Sukabumi asal Karawang yang nyasar di Bogor saat perjalanan pulang, sempat menghebohkan keluarga. Akhirnya bocah tersebut ditemukan polisi.

Anak tersebut bernama Muhamad Ali Ramdani (14) warga Dusun Krajan, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Ibu dari anak tersebut, Mita (30) menuturkan, sebelum kepulangannya Ali sempat mengabari pihak keluarga.

"Ali sekarang pesantren di Kota Sukabumi sambil sekolah SMP, dari lulus SD dia di sana, sekarang ini sudah hampir 8 bulan lah, memang pulang pergi selalu diantar jemput," ujar Mita saat dihubungi detikJabar, Kamis (26/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali tak sempat pulang ketika libur sekolah bulan lalu, lantas di libur Imlek kemarin, Ali berniat pulang karena sudah rindu dengan keluaganya. Mita pun sempat melarang Ali pulang sendirian.

"Nelepon itu kemarin pas hari Sabtu (21/1), dia enggak boleh bawa hape jadi nelepon pake hape pengurus pondok di sana katanya Ali mau pulang. Saya bilang jangan pulang sendiri, nanti aja tunggu dijemput, setelah itu tak ada kabar lagi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Kemudian pada hari Minggu (22/1/2023), Mita dihubungi pihak pesantren yang mengabarkan bahwa, anaknya Ali tak ada di pesantren. Mita lantas mengingat ucapan Ali saat menelpon sehari sebelumnya.

"Waktu itu saya dikabari pengurus pesantren hari Minggu, katanya Ali gak ada, saya jadi inget pas Hari Sabtu Ali nelepon mau pulang. Karena waktu itu pihak pesantren mengabarinya sudah malam, saya putuskan untuk menunggu Ali pulang. Ternyata sampai Senin siang Ali gak sampi rumah saya mulai panik," paparnya.

Ali, santri asal Karawang yang ditemukan di BogorAli, santri asal Karawang yang ditemukan di Bogor Foto: Istimewa

Mita lantas mengajak suaminya Ahmad Saepudin untuk mencari Ali di Kota Sukabumi, sebab ia mengira kalau Ali masih ada di wilayah Sukabumi.

"Saya ajak ayahnya (Ahmad Saepudin) ke pesantren, saya perkirakan kalau Ali belum jauh dari wilayah pesantren, saya bersama pihak pesantren mencoba mencari Ali di wilayah sekitar pesantren," ungkapnya.

Namun, sejak hari Senin Ali dinyatakan hilang, hingga Rabu pagi Mita dan pihak pesantren belum menemukan keberadaan Ali, alhasil Mita panik dan tak berhenti menangis karena sudah tiga hari tak ada kabar tentang Ali.

Halaman Selanjutnya Ditemukan Polisi di Bogor

Ditemukan Polisi di Bogor

Di sisi lain, pihak kepolisian Polsek Bogor Selatan menemukan keberadaan Ali di sekitar rel kereta api, Kawasan Parung Jambu, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

"Kejadiannya semalam, ditemukan anak diduga tersasar dan mengaku asal Klari, Karawang Timur. Kemudian setelah berkoordinasi dengan polisi di sana (Karawang), dini hari tadi pihak keluarganya datang, dan sudah dipertemukan," kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Diana Sulistiowati, dilansir dari detiknews, pada Kamis (26/1/2023).

Saat ditemukan, Ali juga terlihat dalam kondisi lemas, kemungkikan sudah beberapa hari tak makan, karena kehabisan uang bekal dan ongkos.

Ali bocah yang sempat tersasar itu mengaku, awalnya ia berangkat dari pesantrennya di wilayah Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, pada Minggu (22/1/2023) untuk pulang ke Karawang, namun ia mengaku salah naik mobil angkutan umum.

"Pulangnya Minggu pagi, cuma waktu tu salah naik mobil (angkutan umum), lalu saya naik elf itu saya tahunya ke arah Kampung Rambutan (Jakarta), seharusnya ke Kampung Rambutan kan metromini," kata Ali dalam sambungan telepon yang sama.

Ali mengaku, saat ia merasa salah naik, kemudian ia turun di tengah perjalanan tersebut, tak ikut sampai tujuan akhir angkutan umum elf itu.

"Karena merasa salah naik, saya turun. Tempatnya cukup rame, banyak pedagang di pinggir jalan. Ada pasar juga, pikiran saya waktu itu seperti masih di Sukabumi, karena samar-samar ingat kalau yang ramai itu di wilayah Cibadak yang masih di Sukabumi, ternyata bukan," ungkapnya.

Saat itu siang hari menjelang sore, Ali hanya tersisa uanh Rp15 ribu, perutnya masih merasa lapar, namun ia ragu untuk membelanjakan uang tersebut karena masih butuh ongkos.

"Uang saya bawa Rp50 ribu, sisa naik mobil elf itu Rp15 ribu, pas mau sore memang sudah lapar, tapi mau jajan takut perlu ongkos," kata dia.

Dalam kondisi itu, Ali sempat berjalan sembari melihah tulisan rute trayek di atas mobil. Namun ia tak menemukan rute tujuan Kampung Rambutan, maupun Karawang, yang ditemukannya hanya rute-rute di wilayah Bogor.

Ali masih enggan bertanya kepada warga sekitar hingga akhirnya waktu menjelang manghrib Ali mampir di salah satu mesjid.

"Saya masih malu mau nanya, terus aja ngikutin jalan sambil liat tulisan trayek mobil di kaca atas. Pas di mesjid itu lah waktu mau Maghrib saya lihat di plang masjid, tertulis Parung Jambu Kota Bogor. Lalu saya kaget campur sedih," ucap dia.

Ali yang memang pemalu, tak berani bertanya kepada warga, maupun jamaah mesjid saat shalat maghrib saat itu. Ia juga lapar, namun malu untuk meminta, ia lebih memilih menahan lapar daripada laporan.

"Ditambah saat itu, saya juga gak punya hp, bingung mau kemana, mau makan takut uangnya habis. Jadi selama 3 malam numpang tidur dan mandi di mesjid," imbuhnya.

Saat kondisinya sedang lapar dan kelelahan di hari ketiga, Rabu (25/1/2023), Ali bingung dan ketakutan hidup sendiri di luar rumah.

Halaman Selanjutnya Tercetus Ide Susuri Rel Kereta

Tercetus Ide Susuri Rel Kereta

Ia juga sudah malu menumpang tidur dan mandi di mesjid, ia mengingat bahwa rumahnya di Karawang dekat dengan rel kereta. Lantas timbul ide Ali untuk menyusuri rel kereta dengan harapan bisa sampai ke rumahnya.

"Saya bingung gak tau jalan, cuma saya ingat rumah saya dekat Stasiun Klari, dekat dengan rel kereta. Jadi saya niat ngikutin kereta aja biar bisa pulang kerumah," kata Ali.

Sementara Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, yang menjadi perantara ditemukannya Ali menuturkan, pihaknya tak menerima laporan ihwal hilangnya Ali selama 3x24 jam tersebut.

"Gak ada laporan, memang sudah 3x24 jam, barangkali orang tuanya juga bingung lapor dimana. Sementara Ali titik awal hilangnya di Sukabumi," kata Wirdhanto saat diwawancara di Mapolres Karawang.

Dijelaskannya, Ali akhirnya berhail ditemukan saat kepolisian Sektor Bogor Selatan, menghubungi Polres Karawang untuk menanyakan orang tua dan alamat Ali.

"Kepolisian Polsek Bogor Selatan menghubungi kami, katanya disana ditemukan anak remaja warga Klari, lantas saya perintahkan bhabinkamtibmas untuk mencari info orang tuanya, setelah dikonfirmasi ternyata benar ada yang kehilangan anak. Hanya waktu itu cuma ada neneknya, mungkin orang tuanya sedang mencari di Sukabumi," kata dia.

Ia lantas memerintahkan Bhabinkamtibmas bersama perwakilan aparat desa setempat untuk menjemput Ali dan keluarganya di Bogor.

"Saya perintahkan Bhabinkamtibmas untuk menjemput orang tua Ali, dan menyusul Ali ke Polsek Bogor Selatan, Alhamdulillah sekarang sudah ada di rumah semua," ucap dia.

Atas peristiwa hilangnya Ali tersebut, Wirdhanto mengimbau agar orang tua lebih waspada menjaga anaknya, terlebih jika anaknya bermukim di luar atau pesantren, ia juga mengimbau agar orang tua sering menghubungi atau menjenguknya agar anak tak merasa kesepian.

"Kami imbau agar para orang tua menjaga anaknya. Apalagi kalau buah hatinya sedang bemukim di luar (pesantren), orang tua harus sering-sering menelpon, menjenguk, agar tak merasa kesepian," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads