Sebanyak 10 pasang santri dan santriwati yang dijodohkan di Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, resmi nikah pada Senin (23/1/20223). Setelah menikah, mereka akan bertugas menemukan jalan panjang untuk dakwah syiar Islam di tempat masing-masing yang telah ditentukan.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari KH Nonop Hanafi mengatakan nikah masal ini bagi santri yang purna. Artinya para santri ini telah selesai melakukan proses tahap pendidikan. Mereka sudah menjadi ustaz dan ustazah.
Bahkan beberapa dari mereka telah memiliki lembaga pendidikan. Ada juga yang mengajar ikut di lembaga pendidikan milik kerabatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan semua sudah jadi ustadz dan ustazah, sudah pengabdian disini," kata Nonop.
Nonop menuturkan nikah massal ini sudah jadi agenda pesantren. Ketika santri sudah dewasa, mereka kemudian dinikahkan dan diminta jadi kader dakwah di sejumlah tempat.
"Jadi setelah mereka dinikahkan, ada jeda waktu satu minggu untuk honeymoon. Lalu mereka dipersiapkan kembali untuk ditempatkan di tempat proyek dakwah. Ada yang ngurus lembaga, ada yang ikut saudaranya untuk mengembangkan ilmu dan dakwah," ungkapnya.
Nonop menegaskan proses perjodohan ini tidak tiba-tiba, tapi cukup panjang. Meski, Nonop pun mengetahui berbagai tanggapan netizen mengenai perjodohan dan nikah massal tersebut. Namun yang jelas, santri yang dijodohkan itu sudah purna dengan lama mesantren rata-rata 12 tahun ke atas.
"Lewat proses syuro, para dewan kiai dan pimpinan umum lalu musyawarah dan istikharah oleh ulama langitan, pasangan ini bagus atau tidak," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tradisi khitbah massal atau perjodohan santri viral di media sosial di sebuah pesantren di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, viral. Khitbah massal itu diunggah oleh akun tiktok @Matahari Miftahul Huda 2 beberapa hari lalu.
Dalam video berdurasi 3.47 menit itu nampak kemeriahan pada acara khitbah massal. Ada 5 santri perempuan dan 5 santri laki-laki dengan baju rapi dan seragam. Di sekelilingnya disaksikan oleh para santri lain.
KH Nonop Hanafi membenarkan khitbah massal tersebut merupakan bagian dari agenda pondok pesantren. Menurutnya pada tanggal 23 Januari 2023 nanti ada 10 pasang santri yang akan melaksanakan pernikahan massal.
(yum/orb)