Kata Pengantin Usai Perjodohan dan Nikah Massal di Ponpes Ciamis

Kata Pengantin Usai Perjodohan dan Nikah Massal di Ponpes Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 23 Jan 2023 16:00 WIB
Sah, 10 Pasang Santri yang Dijodohkan di Pesantren Ciamis Kini Menikah pada Senin (23/1/2023)
Sah, 10 Pasang Santri yang Dijodohkan di Pesantren Ciamis Kini Menikah pada Senin (23/1/2023) (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

10 pasang santri dan santriwati di Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Ciamis, yang dijodohkan massal telah resmi menikah, Senin (23/1/2023). Seluruh pasangan nampak berbahagia.

Hal itu terlihat dari setiap pelaminan, nampak setiap pasangan pengantin tersenyum gembira menerima para tamu undangan dan keluarga untuk bersalaman. Para mempelai ini sudah tak canggung lagi, keduanya terlihat akrab dan saling bergandengan. Bahkan saling memegang pinggang dan menggandeng tangan saat diarahkan oleh fotografer.

Seperti pasangan Ramdhan Saputra (27) asal Bandung dan Ina Adwiyah (25) asal Ciamis. Keduanya mengaku senang bisa berjodoh dan siap menempuh hidup baru dengan melanjutkan perjuangan dakwah di daerahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya salah satu dari pengantin massal. Banyak yang berkata tentang perjodohan ini. Sebenarnya bukan kita dijodohkan tapi karena kita berjodoh, kita dipersatukan," ujar Ramdhan saat ditemui di pelaminan.

Pasangan pengantin dari santri yang mengikuti pernikahan massal di Ponpes Miftahul Huda Bayasari II CiamisPasangan pengantin dari santri yang mengikuti pernikahan massal di Ponpes Miftahul Huda Bayasari II Ciamis Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Ramdhan menyebut baru pertama kali bertemu dengan istrinya tersebut saat khitbah. Menurut Ramdhan, ikatan pernikahan ini tentunya melalui proses yang panjang dan tidak hanya menyatukan dua insan.

ADVERTISEMENT

"Ada proses istikharah, dan tidak hanya 1 ulama bisa sampai 3 ulama untuk istikharah pasangan. Alhamdulillah saya dan istri saya bersatu," katanya.

Pria yang telah 14 tahun menimba ilmu di Pesantren Miftahul Huda 2 ini mengaku setelah nikah, sesuai amanah guru dan visi misi pesantren akan melanjutkan perjuangan menyiarkan agama Islam.

"Mungkin setelah ini terlebih dulu di Buniseuri, Cipaku Ciamis. Alhamdulillah senang," katanya.

Menurut Ramdhan, dengan pernikahan massal ini tentunya dapat meminimalisir pembiayaan. Sekaligus juga dengan langsung melaju ke jenjang pernikahan akan terhindar dari dosa zina.

"Alhamdulillah tidak ada paksaan. Kita dijodohkan dan kita dipersatukan," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads