Atraksi barongsai pada Tahun Baru Imlek menjadi pemandangan umum. Namun, di objek wisata Sariater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, atraksi barongsai dibuat berbeda karena berkolaborsi dengan kesenian lokal, yaitu sisingaan.
Pantauan detikJabar, Minggu (22/1/2023), wisatawan begitu antusias untuk melihat pertunjukan barongsai bersama dengan aksi sisingaan yang merupakan kesenian asli Kabupaten Subang.
Baca juga: Sunyi di Vihara Dewi Kwan Im Sukabumi |
Dalam kolaborasi ini, dua barongsai melakukan atraksi yang menaiki langsung sisingaan. Atraksi tersebut mendapatkan tepuk tangan para wisatawan yang memadati lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin, salah seorang pemain barongsai, mengaku senang dengan kolaborasi tersebut karena dapat menyatukan dua budaya yang berbeda. Kolaborasi antara barongsai dan sisingaan ini baru dia rasakan pada momen perayaan Imlek tahun ini.
"Senang sih, soalnya baru pertama kali juga, bukan cuman di Bandung kayaknya di seluruh Indonesia adanya kolaborasi barongsai dengan kesenian budaya daerah baru kali ini saja. Seru juga unik," ujar Alvin kepada detikJabar.
Alvin mengatakan, kolaborasi dengan sisingaan itu tidak sulit. Dia hanya perlu mengikuti irama dari lagu khas Sunda yakni jaipongan yang dibarengi dengan kesenian sisingaan.
"Nggak ada latihan, semuanya serta mendadak waktu digabungin sama kesenian sisingaan. Jadi bener-beber refleks gitu kita mengikuti mereka. Bagusnya mereka bisa kerja sama dengan kita, pengalaman paling seru banget," katanya.
Selain untuk memeriahkan Imlek, atraksi yang dua kesenian ini tak lain bertujuan untuk melestarikan kesenian tradisional, khususnya sisingaan.
![]() |
Sementara itu, menurut pengelola Sariater Iwan Hardiawan mengatakan sengaja menggabungkan dua budaya berbeda agar dapat menarik wisatawan yang berlibur di lokasi.
"Allhamdulilah masa pandemi COVID-19 sudah lewat dan kita kembali menghadirkan kolaborasi pertemuan dua kesenian khas Subang yang sangat luar biasa, sisingaan dan juga barongsai. Mungkin di tempat lain tidak ada yang seperti ini. Kita mengakomodir lokasi untuk melakukan atraksi antara sisingaan dan barongsai," ucap Iwan.
Iwan mengungkapkan, pertunjukan barongsai dan sisingaan ini baru hadir kembali setelah vakum akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia. Pertunjukan sisingaan dan barongsai ini sudah digelar pihak pengelola Sariater sebanyak lima kali.
"Betul, pertunjukan ini baru kembali hadir lagi setelah pandemi COVID-19 ini merupakan pertunjukan yang kelima kali di Tahun Baru Imlek. Untuk tingkat kunjungannya juga cukup bagus seiring dengan kondisi saat ini yang pandeminya juga mulai mereda," ungkapnya.
Ratusan wisatawan dan warga sekitar kali ini memenuhi lokasi atraksi untuk menonton secara dekat, mulai dari anak-anak hingga pria dewasa tertarik menonton atraksi ini. Untuk memberikan apresiasi, tidak sedikit wisatawan maupun warga sekitar memberikan uang kepada para barongsai maupun sisingaan.
(tey/orb)