Sunyi di Vihara Dewi Kwan Im Sukabumi

Sunyi di Vihara Dewi Kwan Im Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 22 Jan 2023 17:11 WIB
Vihara Dewi Kwan Im di Sukabumi yang sepi pengunjung.
Vihara Dewi Kwan Im di Sukabumi yang sepi pengunjung. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Suasana sepi terlihat di halaman parkir Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa atau lebih dikenal dengan nama Vihara Dewi Kwan Im di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (22/1/2023).

Tidak seperti vihara lainnya, di sini cenderung sepi. Tidak terlihat umat yang berkunjung untuk menjalankan ibadah tahun baru Imlek 2574 Kongzili di vihara tersebut. Kendaraan yang terparkir pun bisa dihitung dengan jari.

Sepinya perayaan Imlek tahun ini tidak lepas dari hilangnya pengaruh seorang spiritualis perempuan berdarah Thailand pendiri vihara ini 23 tahun silam bernama Anothai Kamonwathin yang dikenal dengan nama panggilan Mama Airin. Ia meninggal pada 12 Maret 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi dan situasi saat ini setelah sepeninggalnya mama, kondisi tidak sama persis seperti saat mama masih ada. Terakhir itu 2 tahun ke belakang itu hari Imlek, perayaan imlek terakhir untuk mama, setelah itu beliau pergi ke Malang, lalu beliau jatuh sakit dan sebulan setelahnya meninggal dunia," kata Sofyan Hadi, pengurus sekaligus karyawan Vihara Dewi Kwan Im, Minggu (22/1/2023).

Lokasi Vihara Dewi Kwan Im amat strategis sehingga pengelola sejak dulu menjadikan kawasan ini sebagai salah satu spot wisata religi. Kembali ke soal perayaan Imlek, biasanya vihara sudah mempercantik diri, bahkan sepekan menjelang perayaan.

ADVERTISEMENT

"Dulu itu banyak hiasan lampion, pemasangan lilin, ada acara penerbangan lampion. Bahkan ada satu kerajinan daun pisang yang semua pengrajinnya didatangkan dari Thailand," ungkap Sofyan.

Vihara Dewi Kwan Im di Sukabumi yang sepi pengunjung.Vihara Dewi Kwan Im di Sukabumi yang sepi pengunjung. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Sofyan menjelaskan dahulu mayoritas pengunjung yang datang ke vihara adalah umat dari Mama Airin. Sebagai seorang spiritualis, Mama Airin memiliki banyak pengikut. Hal itu yang lantas membuat kehidupan dan keramaian vihara bergeliat di waktu tertentu.

"Dulu itu tamu penuh, banyak penuh, saat ini bisa dilihat, meskipun segi pengunjung lokal masih lumayan, saat ini untuk umat beribadah 70 - 90 persen tidak ada," imbuh Sofyan.

Sofyan mengatakan selain tempat ibadah bagi umat Budha, lokasi Vihara Dewi Kwan Im juga dikenal sebagai tempat wisata religi. Ada beberapa altar yang cukup terkenal di kawasan tersebut.

"Di sini ada Altar Dewi Kwan Im, Altar Macopo (Dewi Pelindung Lautan), Altar Dewa Langit, Altar Lumpo Liu, dan Altar Bunda Maria," jelas Sofyan.

"Selain itu ada juga beberapa pendopo, Pendopo Kanjeng Ibu Ratu Roro Kidul, Pendopo Eyang Semar, Pendopo Eyang Prabu Siliwangi. Jadi tempat ini memang berisikan semuanya. Kalau semasa hidup, Mama Airin menyebut sebagai bagian dari menghargai leluhur, jadi bukan kepada simbol agama tertentu, lebih kepada leluhur," pungkasnya.

Vihara Dewi Kwan Im sendiri memiliki lokasi yang sangat strategis, berada di ketinggian 100 meter menghadap ke Teluk Palabuhanratu dengan pemandangan eksotis. Area lahannya mencapai 5 hektare dengan 2,5 hektare di antaranya berdiri sejumlah bangunan.

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads