Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis bersilaturahmi ke Dinas Pendidikan dan Pemkab Ciamis. Dalam silaturahmi itu, MUI mengusulkan kegiatan saat bulan Ramadan dengan pesantren terpusat bagi siswa SD, SMP dan SMA/SMK.
Ketua MUI Ciamis KH Saeful Ujun menuturkan pendidikan keagamaan untuk anak-anak pelajar sangat penting sebagai benteng terhadap perilaku menyimpang. Sehingga Pesantren Ramadan tersebut menjadi upaya untuk memproteksi anak-anak terhadap perilaku negatif. Sekaligus menjadikan anak berpendidikan yang memiliki akhlak baik.
"Pesantren Ramadan ini bertujuan memberikan pendidikan agama dan akhlak untuk anak-anak. Kita ketahui pelajaran agama di sekolah jam-nya terbatas, sehingga perlu ada kegiatan keagamaan lain di luar kegiatan sekolah," ujar Saeful Ujun, Jumat (20/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, MUI Ciamis pun mengajak Dinas Pendidikan Ciamis kerja sama menggelar workshop keagamaan untuk para guru. Sehingga nantinya para guru pun dapat menerapkan pendidikan agama dengan materi yang diberikan.
Kabag Kesra Setda Ciamis Ihsan Rasyad menyambut baik usulan dari MUI Ciamis mengenai Pesantren Ramadan Terpusat. Ihsan menyatakan kegiatan tersebut sebetulnya sudah ada dalam perencanaan sejak lama dan sudah dianggarkan. Namun adanya pandemi, kegiatan itu pun belum terlaksana.
Tujuan Pesantren Ramadan itu untuk memperkuat akhlak anak yang kini mulai mengalami kemunduran. Rencananya di 2023 ini, kegiatan Pesantren Ramadhan itu bakal dilaksanakan.
Sedangkan untuk teknisnya masih dalam pembahasan, mengingat Bulan Ramadhan hanya tinggal sekitar 2 bulan lagi. Pesantren Ramadan ini merupakan program Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
"Jadi nantinya untuk siswa SMA/SMK melaksanakan Pesantren Ramadan Terpusat di Islami Center, mereka menginap beberapa hari. Sementara untuk siswa SD, SMP digelar di Masjid Agung Ciamis, tapi tidak menginap," jelas Ihsan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat siap untuk menyelenggarakan Pesantren Ramadan tersebut. Mengingat kegiatan ini akan sangat membantu dunia pendidikan dalam membangun karakter siswa.
"Ketercapaian pendidikan itu tidak hanya sekadar akademik saja, namun penguatan karakter dan agama juga harus tercapai," pungkasnya.
(dir/dir)