Bocah 2 Tahun Jadi Korban Wowon Cs, LPA Jabar: Sangat Tak Manusiawi

Bocah 2 Tahun Jadi Korban Wowon Cs, LPA Jabar: Sangat Tak Manusiawi

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 20 Jan 2023 18:00 WIB
Sandal milik Bayu (2), korban serial killer Wowon cs, menjadi saksi bisu kematiannya. (Istimewa)
Foto: Sandal milik Bayu (2), korban serial killer Wowon cs, menjadi saksi bisu kematiannya. (Istimewa)
Bandung - Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (63) menjadi tersangka kasus serial killer. Tersangka membunuh keluarganya sendiri, termasuk seorang balita berusia 2 tahun.

Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat (Jabar) mengutuk aksi para tersangka. Manajer Program LPA Jabar Diana Wati mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Diana menyebut ulah Wowon cs itu sangat tak manusiawi.

"Tersangka tidak pandang bulu, keluarganya dibunuh, anak-anak juga jadi korban. Sangat prihatin bagi kami, sangat tidak manusiawi," kata Diana kepada detikJabar melalui sambungan telepon, Jumat (20/1/2023).

Kepolisian mengungkapkan motif tersangka. Kasus serial killer ini dilatarbelakangi dorongan mendapatkan ilmu supranatural agar bisa mendapatkan kesuksesan dan kekayaan.

Diana menegaskan dalam konsep keluarga, kesuksesan dan kekayaan itu sejatinya dirasakan oleh keluarga. Namun, tersangka mengejar kekayaan melalui hal yang tak wajar hingga menumbalkan keluarganya.

"Informasi yang didapat, mereka (tersangka) itu kan ingin jadi kaya. Tapi mereka mengorbankan keluarga dan anak-anaknya. itu sangat memperihatinkan bagi kami," ucap Diana.

Diana mendorong agar kepolisian memberikan hukuman semaksimal mungkin sesuai dengan undang-undang yang ada. "Kami berharap, hukuman maksimal. Karena tersangka itu sendiri merupakan keluarga, menurut undang-undang perlindungan anak itu kalau keluarga yang jadi tersangka, maka hukuman ditambah sepertiga dari hukuman maksimal," tegas Diana.

Sekadar diketahui, Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (63) merupakan partner in crime dalam pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Sejauh ini diketahui ada 9 korban tewas yang dibunuh oleh keduanya.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).

Fadil menjelaskan, di Bekasi ada 3 korban yang dibunuh oleh Wowon dkk. Ada pula satu orang yang selamat, yakni Dede yang juga tersangka dalam kasus ini.

Di Cianjur, polisi menemukan empat jenazah berupa kerangka di tiga lubang. Selain itu, ada 1 korban lainnya yang dibuang ke laut. "Di Garut, ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia menjadi korban, untuk menghilangkan jejaknya dibuang ke laut, ditemukan oleh masyarakat, lalu kemudian dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," kata Fadil. (sud/mso)



Hide Ads