Empat jasad korban kasus serial killer yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60) dan kawan-kawannya ditemukan di dalan sebuah lubang di wilayah Kabupaten Cianjur.
Bukan cuma satu, ada tiga lubang berbeda yang digunakan Wowon untuk mengubur mayat para korbannya itu. Lubang-lubang itu juga terletak di area rumah, baik di luar maupun di dalam ruangan.
Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad) Yesmil Anwar menyebut apa yang dilakukan Wowon adalah cara untuk menghilangkan jejak. Selain mengubur ke dalam lubang, satu korban Wowon diketahui juga sempat dibuang ke laut di wilayah Garut sebelum akhirnya ditemukan warga dan dikubur secara biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat itukan di dekat dinding, di pojokan, tentu mencari tempat yang aman. Kalau dibuang ke laut kebetulan mungkin ada kesempatan," kata Yesmil saat dihubungi detikJabar, Jumat (20/1/2023).
"Kalau dihubungkan dengan supranatural, mungkin ada pesan tertentu yang hendak disampaikan ya," imbuhnya.
Yesmil menuturkan, sejak dulu bukan hal aneh jika korban aksi kejahatan mendapat perlakuan seperti yang dilakukan Wowon cs. Sebab menurutnya, pelaku setelah membunuh korbannya bakal merasakan ketakutan.
Sehingga saat itulah, muncul keinginan untuk menyembunyikan perbuatannya dengan salah satunya adalah membuang, mengubur korban demi menghilangkan jejak.
"Dalam kriminologi ada sebutan kejahatan sempurna. Ingin menghilangkan jejak, iya lebih merasa nyaman dan itu bagian terpenting dari kejahatan apapun," ujarnya.
(bba/orb)