Keseringan Gunakan Gadget, Banyak Anak Derita Rabun Mata

Keseringan Gunakan Gadget, Banyak Anak Derita Rabun Mata

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 20 Jan 2023 23:30 WIB
Confused aggressive Asian 2 - 3 years old toddler boy using tablet pc playing game, watching a video from tablet pc. Kids playing with tablet computer, Gadget-addicted children, pseudo-autism concept
Ilustrasi anak main gadget (Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove)
Bandung -

Yayasan Indonesia Melihat mengungkapkan kasus anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan mata meningkat sejak pandemi COVID-19. Fenomena ini pun disebut sebagai myopia booming, gangguan penglihatan mata atau rabun yang tinggi.

Ketua Yayasan Indonesia Melihat Nusantara Motris Pamungkas dari sekitar 3.200-an orang penerima bantuan pemeriksaan kesehatan mata yang ditangani yayasannya, sekitar 20 persennya mengalami myopia atau rabun.

"Betul, karena aktivitas penggunaan gadget tinggi pada anak-anak sekolah. Semenjak pandemi ada kejadian myopia booming, di mana angka kejadian myiopia cukup tinggi untuk klien yang terbiasa menggunakan gadget," kata Motris di salah satu hotel Kota Bandung, Jumat (20/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motris mengaku banyak menemukan kasus kliennya yang mengalami myiopia saat menjalani pemeriksaan mata, mayoritas adalah anak-anak dan usia produktif. Penggunaan gadget menjadi salah satu penyebabnya.

"Ketika diperiksa kami banyak menemukan kasus myiopia, ada yang ketika diperiksa sudah minus tujuh," ucap Motris.

ADVERTISEMENT

Motris mengaku terus menggandeng sejumlah pihak untuk turut serta membantu warga di perkotaan, pesisir dan pedalaman untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan pemeriksaan mata. Tahun ini, yayasannya bersama sejumlah pihak menggelar Indonesia Melihat 2023.

"Kami sudah punya timeline dari Januari sampai Desember ada 3600 klien yang kami periksa, tiga bulan pertama, sudah ada kegiatan di Bandung, Indramayu, dan Kepulauan seribu," tutur Motris.

Sementara itu, PT Migas Hulu Jabar ONWJ menjadi salah satu donatur Yayasan Indonesia Melihat. Direktur Operasional PT Migas Hulu Jabar ONWJ Edi Alpian Chaniago mengatakan kesehatan mata adalah kebutuhan masyarakat. Kerja sama dengan Yayasan Indonesia Melihat adalah tanggung jawab sosial perusahaannya.

Edi mengatakan akan memberikan 500 kaca mata untuk membantu mengoptimalkan penglihatan penderita gangguan penglihatan. "Pemberian kaca mata dari kaum dhuafa, miskin dan disabilitas. Untuk sementara 500 yang kami seleksi dari penerima manfaat," katanya.




(sud/dir)


Hide Ads