Warga Bojong Pangandaran Setiap Hari Seberangi Sungai Tanpa Jembatan

Warga Bojong Pangandaran Setiap Hari Seberangi Sungai Tanpa Jembatan

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Kamis, 19 Jan 2023 01:30 WIB
Warga menunggu air surut pada Rabu (18/1/2023) agar bisa melewati Sungai Bojong Pangandaran yang tak memiliki jembatan.
Warga menunggu air surut agar bisa melewati Sungai Bojong Pangandaran yang tak memiliki jembatan. (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Warga Dusun Bojong, Desa Putrapinggan, Kabupaten Pangandaran, sehari-hari harus melewati sungai tanpa jembatan untuk melakukan aktivitas. Sungai Bojong yang dilewati warga menjadi akses satu-satunya penghubung Desa Banjarharja ke Desa Putrapinggan sebelum menuju ke pusat kota.

Sungai Bojong diperkirakan memiliki lebar 10 meter dan tinggi air sekitar 30 hingga 50 sentimeter. Kerapkali warga di Dusun Bojong harus bersabar menunggu saat air rob surut karena ketinggian Sungai Bojong bisa mencapai 2 meter. Jalan tersebut juga dilewati warga Desa Tunggilis, Ciparakan, dan Sukahurip.

"Jalan tersebut memang satu-satunya akses penghubung Desa Banjarharja ke Desa Putrapinggan. Bisa dilewati oleh motor dan mobil namun harus ekstra hati-hati," kata salah seorang warga setempat Putra (46) saat dihubungi detikJabar, Rabu (18/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang melewati jalan sungai itu harus selalu hati-hati karena masih terdapat banyak batuan di dasar sungai. "Kalo mobil yang ceper nggak bisa lewat, tapi kalau mobil pribadi, bak, atau truk masih bisa lewat," ucapnya.

Putra mengatakan jika pulang bekerja dan kondisi air sungainya sedang tinggi, dia menunggu hingga beberapa jam. "Ketinggian sungainya sangat bervariatif. Tapi kami was-was aja kalo lagi lewat ada air rob, apalagi kalo pulang malam," katanya.

ADVERTISEMENT

Warga lainnya Arunik (34) mengatakan sudah lama warga Desa Putrapinggan meminta agar pihak pemerintah desa membangun jembatan. "Jembatan itu kan akses penghubung segala bentuk aktivitas warga. Anak sekolah, pekerja, dan perputaran ekonomi para pengusaha setempat bisa berjalan dengan cepat," katanya.

Arunik berharap pemerintah segera membuat jembatan. Kalaupun sementara, warga meminta dibuatkan yang layak. "Kadang-kadang kalo musim hujan, sungainya banjir ketinggian sungai 2 meter sulit untuk dilalui. Kami warga setempat yang melakukan aktivitas khususnya para pelajar harus libur," katanya.

Dia meminta pemerintah desa sigap menghadapi permasalahan ini. "Ya warga mah hanya bisa memohon saja agar segera dibangun jembatan," katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads