Pengadilan Agama mencatat sebanyak 143 warga Kota Bandung mendapatkan dispensasi menikah pada 2022. Salah satunya faktornya karena hamil duluan.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengaku prihatin dengan fenomena tersebut. Ia mengatakan semua pihak bertanggung jawab agar kasus menikah karena hamil duluan di Kota Bandung bisa berkurang.
"Ini prihatin dan tanggung jawab bersama," ucap Tedy kepada detikJabar, Rabu (18/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedy juga mendorong agar adanya penguatan nilai-nilai keagamaan, baik di lingkungan pendidikan maupun keluarga. Hal ini sebagai upaya dalam menghalau informasi yang berbau pornografi.
"Penguatan keagamaan sangatlah penting dan ini harus terus menjadi perhatian bersama agar anak kita punya daya tahan di tengah gencarnya arus informasi," ucap Tedy.
Tedy juga mengatakan keluarga menjadi lingkungan yang sangat berpengaruh untuk bisa menangkal nilai-nilai buruk pada anak. Ia mendorong agar orang tua bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya.
"Dinas terkait itu juga harus terus melakukan sosialisasi, ya terkait dengan bagaimana perbuatan yang baik, pergaulan bebas. Dan ini jadi salah satu bagian soal UU perkawinan juga," ucap Tedy.
Sebelumnya, Pengadilan Agama Bandung mencatat permohonan dispensasi menikah di tahun 2022 mencapai 143 kasus. Namun, angka tersebut masih terbilang lebih rendah ketimbang dua tahun sebelumnya. PA Bandung mencatat permohonan dispensasi menikah di tahun 2021 mencapai 193 kasus dan tahun 2020 mencapai 219 kasus.
"Tahun 2022 itu justru ada penurunan ya, dari tahun 2021. Sehingga ini bisa dikatakan bahwa masyarakat Bandung lebih memahami dan menyadari untuk tidak terjadinya pernikahan usia dini di bawah 19 tahun," kata Ketua PA Bandung Asep M Ali Nurdin kepada wartawan di PA Bandung, Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Selasa (17/1/2023).
Ragam alasan yang diajukan pemohon untuk menikah dini. Namun kebanyakan rata-rata akibat hamil di luar nikah. "Mayoritas bisa diambil persentase di atas 90 persen, itu karena memang sudah hamil duluan," tuturnya.
(sud/orb)