TPA Legok Nangka Belum Siap, TPA Sarimukti Beroperasi Sampai 2026

Kabupaten Bandung Barat

TPA Legok Nangka Belum Siap, TPA Sarimukti Beroperasi Sampai 2026

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 18 Jan 2023 17:00 WIB
TPA Sarimukti di Bandung Barat beroperasi sampai 2026.
TPA Sarimukti di Bandung Barat beroperasi sampai 2026. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal terus beroperasi sampai 2026 mendatang setelah Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) diperpanjang. Itu karena TPA Legok Nangka di Kabupaten Bandung yang diproyeksikan menjadi pengganti TPA Sarimukti belum siap dioperasikan dalam waktu dekat.

"Untuk TPA pengganti (Legok Nangka) itu kan belum selesai ya, insyaallah informasinya beroperasi sampai 2026," ujar Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto, Rabu (18/1/2023).

Riswanto mengatakan selain izinnya diperpanjang, TPA Sarimukti juga bakal diperluas lagi untuk menampung sampah yang berasal dari sejumlah daerah di Bandung Raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tambahannya 10 hektare. Sekarang yang difungsikan kan 25 hektare, jadi dengan tambahan 10 hektare totalnya menjadi 35 hektare yang akan difungsikan," kata Riswanto.

Dari 25 hektare lahan yang sudah difungsikan, dibagi menjadi empat zona. Namun hanya dua zona yang beroperasi, yakni zona tiga dan zona empat.

ADVERTISEMENT

"Insyaallah kalau perluasan selesai bisa jadi lima zona. Sekarang beroperasi hanya zona tiga dan empat saja," tutur Riswanto.

Namun dalam kurun waktu dua pekan belakangan, pembuangan sampah ke TPA Sarimukti mengalami hambatan karena berbagai faktor. Mulai dari akses ke landasan pembuangan sampah yang rusak, juga alat berat untuk meratakan sampah turut mengalami kerusakan.

Saat ini pihaknya hanya mengandalkan ekskavator untuk meratakan sampah. Idealnya untuk meratakan sampah yang baru diturunkan dari truk itu, pihaknya membutuhkan tiga jenis alat berat yakni, ekskavator, buldozer, dan compactor landfill yang saling berkaitan.

"Kalau salah satu dari tiga alat itu rusak, operasional pincang, contohnya sekarang dari tanggal 26 Desember 2022 kita sudah tidak menggunakan buldozer karena rusak," ujar Riswanto.

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads