Perjodohan Massal di Ponpes Ciamis Tak Seperti Dongeng Siti Nurbaya

Perjodohan Massal di Ponpes Ciamis Tak Seperti Dongeng Siti Nurbaya

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 17 Jan 2023 13:45 WIB
Prosesi khitbah massal di Ponpes Mifathul Huda II Bayasari Ciamis
Prosesi khitbah massal di Ponpes Mifathul Huda II Bayasari Ciamis (Foto: Tangkapan layar viral)
Ciamis -

Perjodohan Massal atau Khitbah Massal santri dan santriwati di Pesantren Ciamis viral di media sosial tiktok. Ternyata, santri yang dijodohkan itu sudah dewasa dan sudah mengabdi lama di pondok pesantren.

"Yang dijodohkan itu yang laki-laki di atas 25 tahun, yang perempuan 22 tahun, sudah dewasa. Pengabdian di pondok sudah lama. Ustadz dan Ustadzah," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari Ciamis KH Nonop Hanafi kepada wartawan.

Menurut Nonop, perjodohan di pesantren mana pun adalah hal yang lazim namun bukan kembali seperti kisah Siti Nurbaya. Perjodohan ini pun tidak semua santri. Ada yang pada akhirnya tergantung orang tuanya ketika santri sudah dewasa, mau bagaimana kepada siapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nonop menjelaskan, perjodohan di pesantren ini tentunya membawa kesan tersendiri bagi para santri sebelum kembali ke masyarakat. Mereka ada kebanggaan dan merasa diurus oleh gurunya. Bahkan ikut terbantu, mengingat pembiayaan pernikahan massal tersebut lebih banyak dilakukan oleh pondok.

"Kalau di rumah kan sewa Blandongan dan lainnya itu sendiri berapa itu. Juga rumah tangganya semua harmonis bisa di cek ke lapangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Nonop menyebut tradisi perjodohan dan pernikahan massal di pesantren tersebut tetap akan berlangsung menjadi agenda. "Tetap dilanjutkan karena tidak ada yang dilanggar dari hukum agama, hukum negara," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Tradisi khitbah massal atau perjodohan santri viral di media sosial di sebuah pesantren di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, viral. Khitbah massal itu diunggah oleh akun tiktok @Matahari Miftahul Huda 2 beberapa hari lalu. Ditonton sudah sekitar 3,3 juta.

Dalam video berdurasi 3.47 menit itu nampak kemeriahan pada acara khitbah massal. Ada 5 santri perempuan dan 5 santri laki-laki dengan baju rapi dan seragam. Di sekelilingnya disaksikan oleh para santri lain.

Mirip sebuah acara perjodohan dipandu oleh seorang kiai, santri laki-laki mengambil gulungan kertas dalam toples yang berisi nama santri perempuan yang akan dijodohkan. Namun ternyata itu hanyalah sebuah gimik saja, karena ternyata sebelumnya mereka sudah dipasangkan.

Pimpinan Pesantren Miftahul Huda II Bayasari KH Nonop Hanafi membenarkan khitbah massal tersebut merupakan bagian dari agenda pondok pesantren. Menurutnya pada tanggal 23 Januari 2023 nanti ada 10 pasang santri yang akan melaksanakan pernikahan massal.

(yum/yum)


Hide Ads