Tanah sepanjang 20 meter di Kampung Sarongge Girang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, patah akibat pergerakan tanah. Sebanyak empat rumah warga yang lokasinya dekat dengan patahan terancam.
Informasi yang dihimpun detikJabar, retakan atau patahan tanah tersebut terjadi pada Minggu (15/1/2023) siang, usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa jam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur M Rizal Fatah mengungkapkan panjang patahan tanah yang berada di lahan perkebunan warga itu mencapai 20 meter dan lebar 2,5 meter dengan kedalaman 4 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Patahan itu juga berdekatan dengan saluran air, sehingga air jadi mengalir ke patahan, tidak ke perkebunan warga di bawahnya," kata dia, Senin (16/1/2023).
Tak hanya jalan utama, pergeseran tanah susulan juga dinilai mengancam 4 rumah warga yang jaraknya kurang lebih 50 meter dari retakan awal. "Kalau ada susulan lagi, dikhawatirkan terjadi longsoran lebih luas dan mengancam 4 rumah yang ada di sekitar titik pergeseran tanah yang awal," kata Rizal.
Selain itu, patahan juga dikhawatirkan membuat jalan utama desa tergerus. "Kalau patahan ini terus dibiarkan dan terjadi longsor berpotensi menggerus jalan desa, karena lokasinya hanya beberapa meter dari patahan," kata Rizal.
Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh retakan tersebut, warga sekitar bergotong royong membuat tanggul dari karung berisi tanah untuk membendung air yang mengarah ke ratakan yang diakibatkan pergeseran tanah itu.
Tak hanya itu, pihaknya mengaku membutuhkan sekitar 10 brojong untuk memperkuat tanggul yang dibuat agar tak terjadi kebocoran air dan mengaliri retakan yang panjangnya capai 20 meter itu.
Baca juga: Tanggal Libur dan Cuti Bersama Imlek 2023 |
"Warga sudah melakukan penanganan sementara dengan mengisi retakan menggunakan tanah. Kami sedang upayakan penanganan lanjutan dengan memasang bronjong," kata dia.
Rizal memastikan jika patahan tersebut bukan disebabkan gempa bumi. "Bukan, ini tidak berkaitan dengan gempa, tetapi karena tanah labil dan diguyur hujan deras dalam waktu lama," ucap Rizal.