.webp)
Patung kura-kura yang berada di area Taman Bappeda Kabupaten Sukabumi yang berlokasi di komplek perkantoran Jajaway, Palabuhanratu diduga jadi sasaran orang iseng. Bagian kepala salah satu kura-kura itu lenyap seperti dipenggal.
Video lenyapnya kepala kura-kura itu menjadi sorotan warganet dan menyebar di aplikasi perpesanan dalam sejumlah komentarnya mereka mempertanyakan hilangnya kepala kura-kura itu warganet juga menyebut kura-kura itu sudah seperti penjaga di kawasan itu.
"Ini kalau tidak salah sudah satu minggu hilang, sepertinya sama orang iseng. Sebelumnya lengkap semua ada tiga patung kura-kura, ketika saya lihat ternyata hanya satu patung kura-kura yang kepalanya hilang," kata Setiana, warga yang berada di lokasi kepada detikJabar, Senin (16/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamatan detikJabar, memang ada tiga patung kura-kura di lokasi tersebut. Hanya satu patung kura-kura yang hilang dan meninggalkan bekas lubang. Tidak jauh dari patung kura-kura yang hilang terlihat ceceran tembok diduga bagian dari kepala patung.
"Kalau malam sering banyak yang nongkrong di area ini, selain itu banyak juga yang sengaja berfoto di atas patung itu siapa saja bebas masuk ke area patung dan area dalam tempat patung itu berada. Harusnya memang di kasih pembatas saja karena malah jadi sasaran perusakan," ungkap Setiana.
"Sayang sekali kalau rusak seperti ini, jadi kurang enak dipandang. Baiknya memang ada penjaga yang rutin melihat ke sini atau kalau perlu pasang CCTV juga agar terpantau, selain perusakan para pelaku vandalisme juga sering beraksi corat-coret tembok di lokasi ini," sambungnya.
Baca juga: Profil Achmad Drajat 'Aa Boxer', Pencipta Tarung Derajat
|
Sementara itu, Ujang masih warga Palabuhanratu berharap adanya pengecatan atau perawatan di kawasan tersebut. Karena menurutnya saat ini kondisi taman Bappeda terlihat kumuh.
"Harusnya dicat, kalau terlihat bagus kan orang juga ikut merawat. Saat ini kondisinya kumuh, banyak lumut dan coretan kesannya jadi tidak terurus," kata Ujang.
DetikJabar mencoba menghubungi pihak Dinas Pertamanan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi terkait rusaknya salah satu ikon Kabupaten Sukabumi itu, namun hingga saat ini belum ada respons yang diberikan.
(sya/yum)
