Politik identitas dinilai dapat memecah keutuhan bangsa. Kampanye yang berpotensi mengganggu keamanan negara itu jadi perhatian khusus Polri dalam menyukseskan Pemilu 2024.
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Ahmad Dofiri memprediksi 'teror' politik identitas pada Pemilu 2019 akan kembali dinarasikan oleh para kontestan di Pemilu 2024. Untuk itu, Ia meminta agar masyarakat tidak termakan isu politik identitas di Pemilu 2024.
"Isu yang jadi perhatian kami di Pemilu 2024, pertama terkait bagaimana masyarakat menghindari politik identitas. Kami belajar dari pemilihan sebelumnya, politik identitas berpotensi memecah belah bangsa," kata Ahmad Dofiri saat diwawancarai detikJabar setelah menghadiri milad PUI ke-105 di Majalengka, Jumat (13/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Liga 3 Dihentikan Bikin Bingung PSGC Ciamis |
Ahmad Dofiri menyampaikan, Polri sejatinya sudah siap menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dari sejumlah ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Pihaknya akan menggandeng seluruh elemen masyarakat agar lebih mengedepankan rasa toleransi.
"Insyaallah kita semua bersama-sama terutama umat islam, kita semua bersepakat bersama-sama mengusung kemajemukan dari keragaman," ujar dia.
"Kita berbangsa dan bernegara itu harus kita usung terus jangan sampai ada saling bergontok-gontokan saling padu diantara anak bangsa," sambungnya.
(yum/yum)