Wagub Uu Larang Penjualan Chikbul di Jawa Barat

Wagub Uu Larang Penjualan Chikbul di Jawa Barat

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 12 Jan 2023 22:30 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Wagub Jabar Ruzhanul Ulum (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Tasikmalaya -

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melarang penjualan chiki ngebul (chikbul) di wilayah Jawa Barat. Bahkan dia meminta jika menemukan penjual chikbul, ditegur untuk tidak berjualan.

"Saya minta di Jabar untuk tidak lagi berjualan chiki ngebul. Karena ini berbahaya. Kalau ada yang dagang chikbul, mohon ditegur. Dilarang berdagang, karena membahayakan kesehatan. Biasanya itu ada di pasar malam. Sore atau malam jualannya," kata Uu usai berkunjung ke SDN Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (12/1/2023).

Sebagaimana diketahui 24 siswa di sekolah itu pada medio November 2022 lalu memgalami keracunan chikbul. Seorang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Uu juga mengatakan dirinya sudah memberikan pemahaman dan pengertian kepada kepala sekolah dan guru untuk lebih aktif mengawasi pedagang.

"Jadi jangan dibiarkan. Kalau mereka berdagang, harus ditanya makanannya apa, bahannya bagaimana," kata Uu.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Uu juga meminta Puskesmas harus rutin melakukan pemantauan dan melakukan uji sampel makanan yang dijual pedagang di sekolah-sekolah.

"Minimal satu bulan sekali makanan yang dijual di sekolah-sekolah disampel dan dites bahannya berbahaya atau tidak," kata Uu.

Uu mengatakan kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. "Kita ambil hikmahnya untuk waspada dan meningkatkan pengawasan makanan," kata Uu.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Retizia Dewi mengaku siap melakukan pemantauan dan uji sampel berkala terhadap para pedagang makanan.

"Tentu saja kami siap, namun memang kita dihadapkan pada berbagai kendala. Keterbatasan SDM dan kita tak punya laboratorium. Selama ini kalau uji lab harus ke provinsi," kata Retizia.

Retizia memaparkan untuk sementara ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke para pedagang dan sekolah-sekolah. "Sekarang kita sosialisasi dulu. Salah satu materinya mengkampanyekan anak sekolah untuk membawa bekal sendiri dari rumah, sehingga mereka tak perlu jajan," kata Retizia.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads