Kabupaten Majalengka bersolek. Wilayah pusat kota di daerah berjuluk kota angin itu sudah menghadirkan gedung creative center.
Gedung yang dulunya difungsikan sebagai pusat jajanan serba ada (Pujasera) ini kini beralih fungsi. Gedung yang berada di Jalan KH Abdul Halim ini kini difungsikan untuk menjadi wadah menggali potensi SDM di Majalengka.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, gedung Creative Center Majalengka ini dibangun untuk masyarakat umum. Oleh karena itu, bagi siapapun yang ingin mengekspresikan potensinya bisa disalurkan di gedung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silahkan bagi yang punya ide gagasan. Di sana apa yang bisa digunakan, silahkan. Bupati hanya sekedar memfasilitasi, silahkan manfaatkan. Mau mengadakan pameran jurnalistik, lokal karya silahkan di sana," kata Karna saat diwawancarai wartawan usai peresmian.
Gedung ini memiliki sejumlah fasilitas yang menarik, seperti teater cinema, lapangan basket, area skateboard, hingga gerai-gerai UKM berbasis kreatif. Pembangunan gedung ini telah menghabiskan dana sebesar Rp 9,6 miliar dari APBD Majalengka.
Bupati menyebut, pembangunan gedung yang berlokasi di kawasan jalan KH Abdul Halim itu merupakan salah satu tindak lanjut Majalengka setelah menyandang gelar sebagai kabupaten kreatif pada 2018 lalu.
"Itu sebuah jawaban dari komitmen saya sebagai Bupati dan wakil Bupati terhadap beberapa penghargaan pemerintah pusat kepada Majalengka yang menempatkan Majalengka sebagai kota kreatif. Membangun gedung Creative Center adalah sebuah jawaban awal dari upaya mengimplementasikan Majalengka sebagai kota kreatif," ujar dia.
Disinggung terkait aktivitas gedung tersebut ke depannya. Karna menyampaikan, peran pemerintah sejatinya hanya sekedar memfasilitasi. Terkait menghidupkan gedung dengan sejumlah kegiatan, itu dikembalikan kepada kreativitas masing-masing.
"Nah bagaimana gedung ini agar memiliki spirit, ruh. Tidak mungkin Pemda mengatur utuh seperti itu. Nanti yang akan bergerak yang menjalankan roda spiritnya itu adalah para komunitas, para pelaku Ekraf. Makanya tadi saya minta kepada kadisparbud untuk segera memetakan fasilitas, kebutuhan pemeliharaan, operasional, kebersihan, listrik dan segala macam," jelas dia.
"Komunitas yang akan menghidupkan gedung ini menjadi sebuah gedung kreatif. Jangan sampai tampilan gedung ini tampilannya kosong-melongpong gak ada kegiatan," ujar dia menambahkan.
(dir/dir)