Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Pangandaran, Dodi Soleh Hidayat mengatakan mayoritas kekerasan dilakukan oleh orang terdekat korban.
"Dari beberapa laporan kebanyakan kasus kekerasan dilakukan oleh orang yang seharusnya melindungi, yakni, orang tua sendiri," kata Dodi saat dihubungi detikJabar, Selasa (10/1/2023).
Dodi mengatakan kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur paling muda dialami oleh anak usia 4 tahun di Kalipucang oleh pria paruh baya. Dari beberapa kasus ada berbagai faktor yang menjadikan anak terkena pelecehan seksual, salah satunya pola asuh anak. "Justru banyak kasus pelecehan yang dilakukan oleh orang yang seharusnya melindungi. Orang tuanya sendiri bahkan saudara ataupun tetangga," kata Dodi.
Pada awal tahun ini, masyarakat Pangandaran digegerkan kasus bayi berusia 8 bulan di Pangandaran ditemukan terkubur di samping kolam tambak udang milik warga setempat di Dusun Buniayu, Desa Kalangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Senin (9/1/2023). Bayi itu diduga disiksa hingga dibunuh ayah kandungnya sendiri.
Manager Program Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar Dinawati mengaku prihatin atas tragedi tersebut. Dinawati meminta Pemkab Pangandaran bekerja ekstra dalam menangani kasus ini. "Terlebih Pemda Pangandaran telah memiliki unit PA yang harus lebih proaktif melihat situasi seperti ini," ucap Dinawati.
Dinawati mengatakan perlunya edukasi pada calon ayah dan ibu terkait memberikan sosialisasi pola asuh yang baik pada anak. Selain itu pola asuh anak yang baik sangat mempengaruhi kondisi mental anak. "Sehingga mengetahui cara menangani manakala anak mengalami kondisi tantrum," ucapnya.
"Saya berharap pelaku segera ditemukan dan mendapatkan hukuman yang setimpal," sambungnya. (orb/iqk)