5 Fakta Ayah Siksa Bayi hingga Tewas gegara Sering Menangis

Kabupaten Pangandaran

5 Fakta Ayah Siksa Bayi hingga Tewas gegara Sering Menangis

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Selasa, 10 Jan 2023 13:00 WIB
TKP mayat bayi dikubur di Parigi, Pangandaran saat dibongkar polisi, Senin (9/1/2023)
TKP mayat bayi dikubur di Parigi, Pangandaran saat dibongkar polisi, Senin (9/1/2023) (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar)
Pangandaran -

Penyiksaan bayi hingga meninggal dunia di Pangandaran bikin heboh warga. Pasalnya pelaku penyiksaan dilakukan ayah kandung korban. Bayi yang masih berusia 8 bulan itu meninggal dunia lantaran disiksa ayah kandung karena sering nangis.

Pengakuan ibu korban penyiksaan bayi 8 bulan itu dilakukan ayah kandung hingga meninggal dunia dan dikuburkan di samping kolam tambak udang.

detikJabar merangkum, Fakta penyiksaan bayi hingga meninggal di Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Penyiksaan di Saung Kolam Tambak Udang

Penyiksaan terhadap bayi di Pangandaran dilakukan di sebuah saung kolam tambak udang milik warga Dusun Buniayu, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran,

ADVERTISEMENT

Setelah penyiksaan bayi dikubur di samping saung dengan terkubur tanah sedalam 10 cm. Kondisi bayi terbungkus dalam kain yang kepalanya tidak tertutup.

2. Ayah Kandung Siksa Bayi Dipicu Karena Sering Nangis

Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan berdasarkan pengakuan ibu korban, jika bayi yang disiksa itu lantaran kesal karena sering nangis.

"Ayah kandung siksa bayi 8 bulan itu dipicu karena kesal sering menangis saat dalam kondisi sakit," kata Luhut kepada detikJabar.

3. Saksi Pemilik Tambak Udang

Pemilik tambak udang Raka mengatakan jika tambak miliknya yang menjadi lokasi penyiksaan dan penguburan bayi sudah 1 bulan tidak beroperasi. Karena sebulan yang lalu baru saja panen.

Selain itu seminggu sebelum kejadian, barang dan peralatan di tambak udang hilang satu persatu. "Kulkas pendingin dan mesin tambak hilang," kata Raka saat dihubungi detikJabar.

Ia mengaku jika seminggu setelah barang-barangnya hilang, pintu masuk yang terbuat dari bambu sempat berusaha dibuka pelaku. Dengan ditandai adanya bekas congkelan.

"Tambak itu berada di samping jalan Batuhiu, jauh dari pemukiman warga sehingga saat malam minim penerangan," katanya.

4. Ayah Kandung Kabur Setelah Penyiksaan

Berdasarkan pengakuan ibu korban setelah terungkap ada bayi yang terkubur di samping kolam. Ibu korban menangis ke warga Desa Ciliang bahwa ayah kandung yang menyiksa bayi telah mengubur anaknya.

Dalam video berdurasi 23 detik yang tersebar di media sosial Facebook ibu korban mengaku jika ayah kandungnya menyiksa dengan dipukul dan ditempeleng ke bagian wajah.

5. Status pernikahan ibu dan ayah kandung yang bayinya meninggal karena disiksa

Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan masih melakukan pendalaman terkait status perkawinan pasangan suami istri yang bayinya disiksa ayah kandung.

"Kami masih melakukan pendalaman status perkawinan keduanya. Karena kabar beredar tidak tercatat di KUA, " kata Luhut.

Ia juga mengatakan memastikan jika kondisi ibu korban merupakan seorang disabilitas tunagrahita.

(yum/yum)


Hide Ads