Hal tersebut dialami oleh Muhammad Bagus Hidayatulloh, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Ferry, salah seorang kerabat menceritakan, kisah Bagus itu bermula di tahun 2012 silam. Kala itu, Bagus mengalami kecelakaan saat berkendara menggunakan sepeda motor.
"Tepatnya pada 25 November 2012. Kerabat kami ini mengalami kecelakaan dan mengalami luka di bagian kaki," kata Ferry kepada detikJabar, Selasa (10/1/2022).
Saat itu, kata Ferry, Bagus sempat berobat. Biayanya ditanggung Jasa Raharja. Beberapa kali, sempat pindah-pindah fasilitas kesehatan agar kondisinya bisa pulih seperti semula. Awalnya, Bagus menunjukkan progres yang baik. Tapi, di tahun 2014, kaki kirinya itu kembali patah.
"Kemudian memutuskan untuk menggunakan pen pada tahun 2016. Tapi, sampai saat ini belum dicabut karena terkendala biaya," katanya.
Lebih dari 10 tahun berlalu, kondisi kaki Bagus saat ini terus memburuk. Ekonomi yang sulit, membuatnya tak berdaya hingga kakinya mengalami pembusukan. Untuk hidup sehari-hari, Bagus tetap berusaha mengais rezeki dengan menjadi seorang pengemudi ojek online.
Baca juga: Polisi Siapkan Rantis bagi Persija Jakarta |
Ferry berharap agar ada uluran tangan dari dermawan untuk kawannya itu. Dia berharap kondisi Bagus bisa pulih seperti semula, dan bisa bekerja normal untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.
"Orangnya sangat semangat untuk sembuh. Tapi itu tadi, kondisinya kekurangan biaya jadi tak bisa apa-apa," pungkas Ferry. (mso/mso)