Festival Durian Sukabumi Menyisakan Kekecewaan Peserta

Festival Durian Sukabumi Menyisakan Kekecewaan Peserta

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 10 Jan 2023 02:31 WIB
Peserta protes dalam Festival Durian di Sukabumi.
Festival Durian di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Festival Durian yang digelar Dinas Pertanian, Kabupaten Sukabumi menyisakan masalah. Suryono Sipayung alias Zaenal Abidin (55), salah satu peserta kontes durian mengaku juri penilaian dalam lomba tidak adil.

Anang Sobandi (35), pemenang festival durian tahun 2020 mengaku heran dengan penilaian lomba tahun ini. Ia bercerita festival durian sempat terhenti selama beberapa tahun karena COVID-19.

"Saya pemenang kontes tahun 2020 sebelum pandemi, waktu itu durian saya si Demang juara pertama. Asli Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Tahun ini juga saya ikut jadi peserta, hanya bingung sistem penjuriannya seperti apa, karena saat penilaian jurinya gerombolan," kata Anang, Senin (9/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anang menyebut status kemenangan dalam sebuah perlombaan durian adalah kebanggaan sekaligus harga diri. Meraih nilai tinggi dalam lomba durian, bisa mendongkrak varietas durian yang menang.

"Saya juga sebagai kontestan kemarin nggak tahu juri yang mana dari kementerian kemudian yang dari pemerintahan dari kabupaten yang jelas gerombolan banyak jurinya seperti nggak jelas, bingung saya juga. Berbeda dengan ketika saya ikut pada 2020 lalu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau dahulu itu nggak ada bendera jurinya, kalau tidak salah ada empat orang atau lima orang jurinya itu tertib, jadi orang di luar itu nggak ikut-ikutan mencicipi, cuma juri saja yang menilai," sambung dia.

Anang berharap, peristiwa yang menimpa Zaenal tidak terulang kembali di festival serupa tahun depan. "Harapannya untuk saya jangan seperti yang ini lah kacau, ke depannya harus juri-juri yang benar-benar ahli jadi profesional dan hasilnya objektif, berdasarkan skor," harapnya.

Sementara itu, Zaenal pemilik Durian Si Banalung mengatakan ia tidak serakah dengan status kemenangan. Ia hanya mencari keadilan karena ia mengetahui skor saat juri melakukan penilaian.

"Saya hanya ingin keadilan, saya tahu hasil skornya. Saat pengumuman kaget, tiba-tiba penilaian berdasar pada bendera yang ditancapkan oleh pejabat. Pemenang tanpa disebut skornya, padahal tahun lalu pemenang itu berdasarkan skor," kata Zaenal.

"Karena kemarin jujur saja saya dirugikan, skor tinggi tapi tidak jaminan menang. Aturannya darimana seperti itu, durian saya ini banyak peminatnya setiap panen orang Jakarta, Bandung bahkan dari propinsi lain juga banyak dan sudah banyak peminatnya," pungkasnya.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads