Festival Durian Sukabumi Diwarnai Protes Peserta

Festival Durian Sukabumi Diwarnai Protes Peserta

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 07 Jan 2023 17:57 WIB
Peserta protes dalam Festival Durian di Sukabumi.
Peserta protes dalam Festival Durian di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Festival Durian di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (7/1/2023) diwarnai kegaduhan. Seorang peserta protes karena durian yang dilombakannya tidak jadi juara.

Zaenal Abidin, seorang peserta festival, protes kepada panitia. Sebab menurutnya penilaian lomba tidak mengacu pada formulir penilaian juri.

Ia mengaku mengetahui jumlah nilai yang dihitung pihak juri. Ia melihat nilainya yang paling tinggi dibandingkan dengan peserta lainnya. Namun saat diumunkan, pihak panitia tidak memberitahukan jumlah nilai namun langsung menyebut nama durian pemenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa yang lain yang juara, bukan punya saya? Jangan main 'sabun panitia', sekarang zamannya sudah transparan. (Nama) durian Banalung saat penilaian asli saya pantau terus, nilai saya pantau saya yang paling tertinggi, saya ikutin terus. Kenapa saat pengumuman bukan punya saya diumumkan?" tanya Zaenal yang merupakan warga Kampung Sorogol, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Pantauan detikJabar, saat penilaian memang ada tim juri yang mendatangi meja para peserta lomba. Juri tersebut mengisi nilai yang disiapkan dalam selembar kertas, penilaian berdasarkan rasa, aroma, tebal daging, tekstur, warna dan bentuk.

ADVERTISEMENT

"Kalau berdasarkan penilaian, dari semua jumlah nilai (durian) saya 890, wasit 1 memberi nilai 440, wasit 2 memberi nilai 450," ujarnya.

Zaenal kecewa saat pengumuman pemenang. Ternyata durian lain yang menang tanpa menyebutkan jumlah total hasil penilaian seperti yang ada dalam formulir yang dibawa tim penilai.

"Panitia mengelak semua yang satu nuduh sini yang sana nuduh kemana. Panitianya dari dinas pertanian, yang menang tidak diumumkan nilainya padahal nilai asli saya yang tinggi," tuturnya.

Tanggapan Panitia

Saat dikonfirmasi, Kabid Prasana Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Deni Ruslan mengaku juri berasal dari unsur pimpinan yang ada dalam Forkopimda. Sementara tim penilai yang memiliki lembar penilaian dari Kementerian Pertanian (Kementan) hanya menambahkan satu poin atau nilai.

"Sesuai arahan pimpinan, juri di sini di antaranya adalah pimpinan daerah dan Forkopimda, ditambah expert dari Kementerian Pertanian. Nah di situ, kami tidak tahu kalau yang juaranya bakal siapa-siapa. Ini adalah keputusan juri, ada yang protes, namanya juga lomba ada yang kalah, ada yang menang, itu tentu saja ketidakpuasan tersebut mangga wae (silahkan saja). Kami berpegang teguh kepada keputusan juri yang sudah disepakati," papar Deni.

Menurut Deni, penilaian berdasarkan bendera terbanyak yang ditancapkan oleh para pejabat tersebut adalah pemenangnya. "Penilaian karena memang Forkopimda yang melakukan dengan pemerintah daerah, kami itu berdasarkan bendera terbanyak itu yang juara," tuturnya.

Untuk menentukan pemenang, ada ragam ukuran yang sudah sesuai standar. Para juri seluruhnya memakai standar yang sama.

"Oh itu sudah all in, kami sudah jelaskan ke para juri di situ ada tekstur, aroma, rasa. Di situ kan tadi dicobain semua oleh para pimpinan itu. Menurut beliau itu paling enak, ya itu paling enak, dia tancap benderanya di situ, tanda bendera itu," jelas dia.

"Tim penilai itu memang expert tapi perhitungannya mewakili satu orang, juri yang menentukan. Bendera itu kami bekali masing-masing juri itu kalau tidak salah 6 bendera misalkan mau di satu durian mangga itu (keputusannya) di satu juri. (Yang menilai) Wakil Bupati, Dandim, Kapolres, Kajari, itu orang-orang penting pak, Forkopimda," pungkasnya.

(sya/orb)


Hide Ads