Pedagang Chikbul Masih Beredar di Tasikmalaya

Pedagang Chikbul Masih Beredar di Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 09 Jan 2023 11:45 WIB
Ilustrasi Chikbul
Ilustrasi Chikbul (Foto: Dok. Getty Images)
Tasikmalaya -

Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya, Jajat Setia Permana mengatakan pedagang chikbul atau chiki ngebul masih ditemukan.

"Yang jualan seperti itu (Chikbul) dari beberapa tempat masih ada. Pantauan kami selama ini ada di sekolah-sekolah atau tempat keramaian. Ini kita pasti kasih informasi, kita kasih edukasi," kata Jajat, Senin (9/1/2023).

Edukasi ditekankan kepada pedagang agar pemberian zat nitrogen pada makanan tersebut tidak berlebihan dan tidak meninggalkan sisa ketika disajikan kepada konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang membahayakan itu ketika cairan nitrogennya masih tersisa di makanan. Jangan berlebihan, kemudian jenis nitrogen yang digunakan juga harusnya nitrogen yang food grade," kata Jajat.

Dia mengatakan jika cairan itu sampai tertelan maka bisa mengakibatkan keracunan, gejalanya mual, muntah dan gejala lain yang lebih serius. "Nitrogen itu sifatnya kan dingin sekali, sehingga dia bisa merusak jaringan tubuh juga," kata Jajat.

ADVERTISEMENT

Berkaca kejadian keracunan di Kabupaten Tasikmalaya November 2022 lalu, Jajat mengatakan kejadian itu juga diakibatkan oleh jumlah nitrogen yang berlebihan. "Ya di Kabupaten Tasikmalaya itu juga kan sampai terminum cairan nitrogennya, berarti itu melebihi ambang batas," kata Jajat.

Jajat menambahkan pihaknya sedang menantikan arahan lebih lanjut dari BPOM terkait penanganan peredaran Chikbul ini.

"Sedang disusun panduannya. Tapi imbauan kami sementara kepada para pedagang agar bisa memastikan tidak ada sisa cairan nitrogen di makanan itu, dan yang tak kalah penting nitrogennya harus food grade," kata Jajat.

Jika kedua poin penting itu tak bisa dipenuhi, Jajat mengimbau pedagang untuk tidak berjualan karena bisa membahayakan. Untuk memastikan cairan nitrogennya sudah tidak ada, Jajat mengatakan paling tidak cairan nitrogen itu sudah tak terlihat.

"Untuk memeriksanya ya minimal cairannya sudah tak terlihat. Tapi kalau ragu, ya mendingan dihindari. Kami juga sedang menunggu panduan dari pusat," kata Jajat.

(yum/yum)


Hide Ads