Kala Video Intip CD Diperjualbelikan di Medsos

Round-Up

Kala Video Intip CD Diperjualbelikan di Medsos

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 06 Jan 2023 08:00 WIB
Close-up of legs and panties of young Caucasian woman sitting on toilet bowl. Female health concept
Ilustrasi celana dalam (Foto: iStock).
Bandung -

Ada-ada saja ulah seseorang demi mendapatkan keuntungan. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok orang tak bertanggung jawab di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sebab pelaku menjual video yang isinya menunjukkan rekaman mengintip celana dalam (CD) wanita.

Dari informasi yang didapat detikJabar, pelaku merekam sendiri video aksi tak senonohnya itu yang kemudian dijual melalui telegram. Di sana, pelaku bertransaksi kepada pembeli konten mengintip CD buatannya itu. Video itupun viral dan menyebar luas. Polisi langsung bergerak cepat menyelidiki kasus ini.

"Informasi yang kami dapatkan, kegiatan ini berlangsung di wilayah Kabupaten Bandung di daerah Timur. Kemudian nanti dalam hasil pengembangan kalau memang pelakunya berhasil kami amankan, kami akan telusuri sejauh mana keterlibatan dan sejauh mana aksinya sudah dilakukan," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana di Mapolresta Bandung, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oliestha menuturkan ada beberapa orang yang diketahui sudah menjadi korban dari pembuatan video tersebut. Saat ini polisi masih terus mendalami kesaksian dari para korban guna menelusuri lokasi pasti aksi perekaman CD itu.

"Kami sedang berusaha, dari korban ini yang sedang kami telusuri agar dapat berpartisipasi dan berperan aktif berkomunikasi dengan kami sehingga kami bisa mendapatkan petunjuk, mulai dari lokasi kejadian, indikasi-indikasi yang mengarah ke pelaku," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Usai memintai keterangan dari beberapa orang saksi, polisi menyatakan korban dari aksi perekaman intip CD itu bisa mencapai puluhan orang.

"Sementara yang baru bisa kami ajak untuk komunikasi kemudian mengkonfirmasi itu baru satu orang. Namun dari informasi yang beredar korbannya lebih dari 10 orang, mungkin bisa sampai 20 orang," ujar Oliestha.

Oliestha mengungkapkan saat ini jajarannya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Apalagi dari hasil perekaman video tersebut dijual oleh sang perekam melalui aplikasi telegram.

"Jadi kami juga sudah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwasannya di twitter ini beredar sebuah video pakaian dalam wanita yang di diperjualbelikan, kami sedang selidiki kasus ini," katanya.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads