Musim Dingin yang Hangat Terjang Eropa

Kabar Internasional

Musim Dingin yang Hangat Terjang Eropa

Tim detikInet - detikJabar
Jumat, 06 Jan 2023 05:30 WIB
General view over the ski track with only a few patches of snow on Bjelasnica mountain near Sarajevo, Bosnia, Wednesday, Jan. 4, 2023. (AP Photo/Armin Durgut)
Dampak perubahan iklim, salju hilang di resor ski Bosnia (Foto: AP/Armin Durgut)
Jakarta -

Dampak perubahan iklim dunia kini dirasakan negara-negara Eropa, tercatat rekor suhu musim dingin dengan suhu tertinggi melanda sebagian wilayah selama tahun baru.

Dilansir detikInet, sejumlah wilayah di Eropa, mencatat rekor suhu dalam beberapa hari terakhir, dari Swiss, Polandia hingga Hungaria. Wilayah-wilayah ini mencatat malam Natal terhangatnya dan mengalami kenaikan suhu hingga 18,9 derajat Celcius pada 1 Januari.

Di Prancis, malam 30-31 Desember adalah yang terhangat sejak pencatatan dimulai, suhu naik hingga hampir 25 derajat Celcius di barat daya di tahun baru. Sejumlah resor ski Eropa yang biasanya ramai menjadi sepi karena kurangnya salju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, lembaga cuaca di Jerman mengumumkan suhu tercatat lebih dari 20 derajat Celcius. Mereka mengatakan, sebelumnya belum pernah terjadi pergantian tahun dengan cuaca dingin yang ringan seperti itu.

Czech Television melaporkan, beberapa pohon tampak mulai berbunga, sedangkan Badan Meteorologi dan Klimatologi Swiss mengeluarkan peringatan penyebaran serbuk sari bagi para penderita alergi tanaman hazel karena bermekaran lebih awal dari biasanya.

ADVERTISEMENT

Di Basque, Spanyol pun suhu mencapai 25,1 derajat Celcius. Pemandangan orang-orang berjemur di bawah sinar Matahari bisa ditemui di luar Museum Guggenheim Bilbao atau sepanjang Sungai Nervion.

"Di sini selalu turun hujan, sangat dingin, dan ini bulan Januari, (tapi sekarang) terasa seperti musim panas," kata salah satu warga Bilbao, seperti dikutip dari Reuters.

"Ini seperti cuaca yang bagus untuk bersepeda. Tapi di sisi lain kami tahu ini adalah kondisi planet yang hangat, tidak seperti biasanya. Jadi kami menikmatinya, tetapi sekaligus khawatir," kata turis asal Prancis Joana Host.

Para ilmuwan belum meneliti secara pasti terkait perubahan ini. Namun cuaca hangat di bulan Januari mengikuti tren kenaikan suhu jangka panjang yang disebabkan manusia. "Musim dingin menjadi lebih hangat di Eropa sebagai akibat dari peningkatan suhu global," kata Freja Vamborg, ilmuwan iklim di Copernicus Climate Change Service Uni Eropa.

Peristiwa ini masih berkaitan dengan cuaca ekstrem di 2022 yang disimpulkan para ilmuwan terkait langsung dengan pemanasan global, termasuk gelombang panas yang mematikan di Eropa dan India, serta banjir di Pakistan.

"Panas yang memecahkan rekor di seluruh Eropa selama Tahun Baru lebih mungkin terjadi oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, seperti halnya perubahan iklim sekarang membuat setiap gelombang panas lebih mungkin terjadi dan lebih panas," kata Dr Friederike Otto, ilmuwan iklim di Imperial College London.

Selain itu fenomena suhu hangat di musim dingin membuat tanaman mulai tumbuh dan hewan-hewan keluar dari hibernasi lebih awal.


Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(orb/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads