Beberapa orang melaporkan pernah melihatnya, dari penduduk setempat, pemandu, dan peneliti Barat. Ilmuwan pun meyakini Orang Pendek ada di Indonesia, yang mirip dengan Brasil dan Madagaskar dengan kekayaan spesies yang semuanya masih belum terpelajari.
Dikutip dari detikInet, salah satu orang yang yakin bertemu dengan Orang Pendek adalah Jeremy Holden, seorang fotografer freelance. Dia mengklaim melihatnya sendiri di Sumatra pada Oktober 1994, di Taman Nasional Kerinci Seblat, di mana beberapa orang lain sebelumnya mengaku pernah melihatnya.
"Hewan itu mungkin berada 7 meter di depanku. Dia berjalan tegak," klaimnya. Holden mengatakan makhluk itu tingginya sekitar 1,5 meter, bertubuh kekar dan ditutupi rambut warna kekuningan.
Holden sebenarnya memiliki kamera yang dikalungkan di lehernya saat kejadian, tapi tak mengambil foto karena tidak ingin makhluk itu mendengar klik kamera dan melihatnya.
"Aku tetap diam karena ada banyak emosi di kepala, salah satunya sebenarnya adalah ketakutan," cetusnya. Hewan yang mirip dengan Orang Pendek menurutnya adalah gabon, tapi gabon lebih kecil.
Tahun 1995 karena penasaran, dia mulai serius mencari Orang Pendek dalam proyek selama 3 tahun yang dibiayai oleh lembaga konservasi di Inggris, Fauna & Flora International (FFI).
Dia bekerja bersama pegiat konservasi Deborah Martyr, yang jga mengklaim pernah melihat Orang Pendek dan berusaha merekamnya dengan kamera. Proyek itu tidak berhasil menemukan Orang Pendek, hanya jejak kaki misterius.
"Proyek itu gagal mendapatkan bukti mantap selain beberapa jejak kaki yang tampaknya tidak cocok dengan spesies primata apapun yang sudah dikenal," tulis laporannya.
Baca juga: Unik, Pria di Ciamis Kebal Setrum! |
Selanjutnya, National Geographic mendanai proyek Orang Pendek secara terpisah antara tahun 2005 dan 2009. Proyek ini juga menggunakan jebakan kamera, tapi tidak menemukan. Alex Schlegel, yang mengerjakan proyek tersebut, masih bingung apakah Orang Pendek itu ada.
Adapun Holden mengatakan dia terus mencari Orang Pandek sejak proyek penelitian FFI berakhir. Meski gagal memotret Orang Pendek, ia telah menemukan spesies yang sebelumnya tidak diketahui sains, termasuk Nepenthes holdenii, tanaman karnivora di Kamboja yang dinamai menurut namanya. Dia juga memimpin tim yang memotret spesies baru untuk pertama kalinya, termasuk primata.
Faktanya, Holden berhasil menjepret begitu banyak hewan yang bukan Orang Pendek sehingga menurutnya semua usahanya menemukan makhluk tersebut dapat dilihat sebagai bukti bahwa mahluk itu tidak ada, meskipun dia masih percaya eksistensinya.
Holden menunjuk burung kukuk tanah Sumatra sebagai pembenaran mengapa Orang Pendek bisa luput dari dokumentasi. Cuckoo yang tinggal di darat hilang lebih dari 90 tahun tanpa terlihat sampai terperangkap di 1997. Artinya, bisa juga nanti Orang Pendek ditemukan walau waktunya sangat lama.
"Jadi hal-hal ini terjadi. Tapi siapa pun yang tidak mempercayaiku, aku bisa bersimpati, karena aku tidak punya apa-apa selain cerita," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Kesaksian Fotografer Lihat Orang Pendek Misterius di Sumatra (yum/yum)