Jurit Malam: Menyelami Temaram dan Rimbunnya Taman Kartini Cimahi

Jurit Malam: Menyelami Temaram dan Rimbunnya Taman Kartini Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 05 Jan 2023 21:00 WIB
Taman Kartini Cimahi.
Suasana malam di Taman Kartini Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Gemerisik bunyi daun bergesekan tertiup angin yang berembus cukup kencang terdengar agak jelas sesaat menjejakkan kaki di dalam area Taman Kartini, Kota Cimahi.

Taman Kartini sendiri merupakan sebuah oase bagi masyarakat yang mengalami keterbatasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tengah kepadatan bangunan dan sempitnya luas lahan Kota Cimahi.

Dari beberapa literatur, taman yang berdiri di atas lahan milik TNI itu sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda, sekitar tahun 1886 berbarengan dengan didirikannya bangunan seperti Rumah Sakit Dustira, serta bangunan militer lainnya. Bertahan selama ratusan tahun, tak heran kalau pohon-pohon yang ada di taman tersebut tinggi, besar, dan rimbun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar mencoba menjajal suasana Taman Kartini pada malam hari. Saat langkah kaki masuk ke dalam area taman, seketika sejuk menyergap. Bising lalu-lalang kendaraan tak jadi soal. Terlebih pada malam hari, agaknya Taman Kartini tak terlalu cocok untuk melepas penat.

Menapakkan kaki selangkah demi selangkah di taman seluas 6.500 meter persegi itu bukan perkara mudah. Apalagi di tengah temaramnya cahaya lampu taman yang juga terhalang deretan pepohonan seperti angsana hingga beringin.

ADVERTISEMENT

Bukan cuma perkara lelah, namun nuansa yang terasa juga mesti jadi soal. Terlebih keberadaan dua pohon beringin berukuran raksasa dengan ketinggian lebih dari 20 meter, membawa kesan seram. Ditambah, rambatan akar gantung pada pohon yang dipercaya oleh orang Indonesia sebagai 'tempat tinggal' makhluk halus itu seolah menjadi suatu kebenaran.

Pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 21.00 WIB, suasana Taman Kartini tak seramai saat siang hari. Hanya ada beberapa pasangan muda-mudi yang sedang duduk berduaan. Jaraknya cukup berjauhan. Satu pasangan ada di dekat taman bermain, ada pasangan lain di bangku-bangku yang tersebar di beberapa titik Taman Kartini.

Berada di dalam area Taman Kartini, seolah memisahkan kita dengan dunia luar, bahkan dengan Jalan Raya Baros yang menjadi sekat dengan Gedung Pussen Armed di depannya.

Di belakang taman tersebut, berderet rumah-rumah bergaya Belanda, berdiri kokoh. Sebagian terang oleh cahaya lampu, sebagian lagi gelap entah masih dihuni atau tidak.

Di jalan pintas yang memisahkan taman dengan sekolah dasar di daerah itu, ada beberapa supir ojek online yang menghabiskan malam. Mereka ngopi sambil bercengkerama satu sama lain.

Di sisi selatan taman, ada skatepark yang diresmikan pada 2019 lalu. Kondisinya tak terurus seperti saat awal dibuka demi mewadahi bakat-bakat terpendam kota dengan tiga kecamatan itu dalam olahraga skateboard. Banyak coretan di dinding-dinding ramp bowl.

Waktu semakin malam, beberapa pasangan yang sempat nongkrong mulai angkat kaki satu demi satu. Menyisakan beberapa pasangan yang masih betah membunuh waktu sambil berbincang.

Tak mau berlama-lama, detikJabar akhirnya memutuskan untuk angkat kaki dari taman tersebut membiarkan pasangan muda-mudi Cimahi melanjutkan momen menikmati malam dalam temaramnya Taman Kartini.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads