Polemik klaim bantuan dari Ridwan Kamil (RK) ke NU Jawa Barat sebesar Rp 1 triliun lebih selama menjabat sebagai gubernur rupanya belum selesai mendapat sorotan. Politisi PKB Jabar Oleh Soleh turut menyorot klaim bantuan tersebut meski telah berakhir dengan kata kesepakatan.
Saat dikonfirmasi detikJabar, Oleh mengingatkan RK agar berhati-hati jika ingin mengeluarkan pernyataan ke publik. Sebab menurutnya, pernyataan Ridwan Kamil tentang bantuan Rp 1 triliun ke NU Jabar itu tidak pas jika tak dibarengi dengan rincian dan kejelasan siapa saja penerima bantuan itu.
"Kurang bijak kalau misalkan pernyataan ini dilempar ke publik, karena pernyataan melempar Rp 1 triliun untuk NU tanpa ada rincian dan kejelasan siapa penerima manfaatnya itu mendatangkan konflik yang luar biasa. Jadi Pak Gubernur menurut saya, mesti berhati-hati dalam berucap. Itu perlu," katanya, Kamis (5/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat polemik mencuat, Oleh mengaku banyak mendapat pertanyaan dari warga Nahdliyin Jabar mengenai kejelasan klaim anggaran Rp 1 triliun itu. Namun saat itu, ia tak bisa menjelaskan apapun hingga akhirnya menyarankan para pengurus PWNU di Jawa Barat untuk menanyakannya langsung ke Ridwan Kamil.
"Saya kan banyak ditanyain, saya jawab kalau saya tidak paham dengan statement itu. Saya sampaikan ya tanya aja langsung ke Pak Gubernur karena sebuah statement itu kan multi tafsir. Prosesnya harus dengan tabayun ke Pak Gubernur supaya terang benderang," ungkapnya.
Buktinya kata Oleh, polemik klaim bantuan Rp 1 triliun itu kini mulai menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan ormas Islam lain di Jawa Barat. Ini menurutnya, bagian dari efek atas pernyataan Ridwan Kamil beberapa waktu silam.
"Itu kan efek, siapa yang bertanggung jawab. Kalau misalkan tagline-nya berkolaborasi, tapi mengundang perpecahan, ya rasa-rasanya anomali tagline kolaborasi harus dipertimbangkan lagi sepertinya," ucapnya.
Meski begitu, Oleh mengaku mengambil hikmah atas terjadinya polemik ini. Sambil berkelakar, ia bahkan berharap bantuan untuk NU Jabar pada 2024 mendatang bisa direalisasikan langsung sebesar Rp 1 triliun setelah apa yang terjadi ini.
"Intinya ini semua ada hikmah yang mudah-mudahan dengan pernyataan itu, 2024 Pak Gubernur dengan NU berkoordinasi dengan baik real memberikan 2024 Rp 1 triliun. Hikmahnya seperti itu mudah-mudahan," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya mendatangi pengurus PWNU Jabar untuk menjelaskan soal bantuan Rp 1 triliun yang menimbulkan polemik. Ridwan Kamil memastikan, saat ini sudah tidak ada masalah usai ia menjelaskan secara rinci bantuan itu ke PWNU.
"Sudah tidak ada masalah, itu hanya masalah penjelasan yang dibutuhkan secara lebih mendalam. Tadi saya hadir karena saya sangat menghormati ulama, menjelaskan secara mendalam dan dipahami," kata Ridwan Kamil di kantor PWNU Jabar Jl Terusan Galunggung, Kota Bandung, Kamis (29/12/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini memastikan, program bantuan untuk NU hingga Rp 1 triliun merupakan bentuk perhatiannya kepada warga Nahdliyin. Bantuan ini pun menurutnya, tidak disalurkan satu pintu ke lembaga seperti PWNU Jabar.
"Program-program itu untuk warga Jawa Barat yang memang afiliasinya ke Nahdliyin, kira-kira begitu. Bukan kepada ormasnya, tapi ke masyarakat yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, rasa sayang kepada mereka dalam bentuk program. Tidak semuanya berbentuk rupiah. Ada program Sadesa melibatkan organisasinya. Ada program kemandirian ekonomi," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhamad juga memastikan polemik itu telah selesai. Ia menganggap yang terjadi belakangan hari ini hanya miskomunikasi antara PWNU dengan Ridwan Kamil.
"Udah nggak. Yang jelas karena tidak lewat PWNU, kita ada miskomunikasi. Insya Allah ke depan sudah tidak ada masalah lagi," katanya.
Pria yang akrab disapa Kang Haji ini juga memastikan sudah diperlihatkan langsung data rincian bantuan Rp 1 triliun dari Ridwan Kamil untuk NU selama menjabat sebagai gubernur. Begitu dicek, data tersebut sesuai dengan perkataan Kang Emil
"Iyah diperlihatkan. Memang datanya segitu ya. Jadi, Insya Allah tidak ada masalah lagi," pungkasnya.