Insiden mengerikan terjadi di pesisir pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Kaki seorang pemotor remuk setelah melakukan aksi balapan di atas pasir.
Video kecelakaan itu viral di aplikasi perpesanan dan media sosial. Diketahui insiden mengerikan tersebut terjadi pada Senin (2/1/2023) kemarin, saat sekelompok pemuda tengah merayakan libur tahun baru dengan balapan sepeda motor.
Informasi yang diperoleh detikJabar, seorang pembalap awalnya terjatuh saat sedang memacu kendaraannya. Ketika pembalap ini terbangun, tiba-tiba saja sepeda motor lain yang melaju kencang menghantam seorang pembalap tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas (pengemudi yang jatuh) mau nyeberang, motor datang. Si joki (pengemudi yang jatuh) itu pas mau ke kiri, dia ngikutin ke kiri, ke kanan dia ngikutin ke kanan. Motor posisi sudah kencang, (akhirnya) ketabrak," kata pria inisial U, warga yang melihat kejadian tersebut kepada detikJabar, Selasa (3/1/2023).
Informasi yang didapat detikJabar, korban yang mengalami insiden kecelakaan bernama Evan (38), warga Kampung Salakopi, Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade. Satu korban lainnya adalah Wely (35), warga Kampung Pojok, Desa Pasiripis, Surade.
U membenarkan nama kedua pembalap yang terlibat tabrakan mengerikan itu adalah Evan dan Welli. Saat itu, kata dia, kondisi salah satu korban mengalami luka yang cukup parah dan harus dirawat di rumah sakit.
"Dibawa ke rumah sakit di Kota Sukabumi. Itu event tahun baruan (biasanya diselenggarakan) Hari Nelayan, habis Lebaran suka ada. (Lokasi balapannya di) pesisir trek pantai, di Ujunggenteng, acaranya tiga hari. Kegiatan seperti itu sudah lama, sejak saya belum lahir sudah ada," ujar U.
U bercerita, balapan di atas pasir seperti itu sudah sering terjadi di pesisir Ujunggenteng. Biasanya balapan dilakukan pada Hari Nelayan dengan lintasan lurus sejauh 4 Km. Namun pada saat insiden kemarin, balapan hanya dilakukan sejauh 1 Km dengan diikuti 14 peserta yang menggunakan kendaraan jenis metik.
Menurut U, kegiatan balapan tersebut berbeda dengan balapan grasstrack lainnya. Karena pihak peserta maupun panitia harus menyesuaikan dengan kondisi alam. Bahkan jam dimulai yang seharusnya sekitar jam 09.00 WIB pagi justru molor cukup lama.
"Kemarin (saat) kejadian kelas metik, acara diumumkan jam 09.00 WIB harus sudah race, cuman tidak seperti grass track umumnya yang kalau race jam 13.00 WIB sudah ada semua. Kalau di pantai susah, jam 09.00 WIB grass track pantai susah, panitia ada, peserta belum ada datang. (Pukul) 11.30 WIB dimulai sampai jam 02.00 WIB udah tutup, karena air sudah pasang. Kalau di trek pantai itu panitia mengikuti alam," jelas U.
Terpisah, Andi seorang rekan korban mengatakan, Evan yang terlibat dalam kecelakaan kemarin mengalami cedera yang parah. Kata Andi, kaki kiri Evan remuk hingga harus menjalani operasi.
"Saya temannya, (Evan) mau dioperasi, kabar dari saudaranya mau dioperasi jam 16.00 WIB. Itu kakinya remuk, bukan patah, (Evan) yang jatuh pertama, sempat mau jalan, dia itu mau ke pinggir, ditabrak sama yang lain," ucap Andi.
Saat kejadian, Andi mengaku berada di lokasi. Namun ia tidak melihat langsung kecelakaan tersebut. Dari dua video yang beredar, ada salah satu video yang memperlihatkan korban akan diboyong tidak lama setelah kejadian. Andi membenarkan itu adalah korban Evan.
"Saya di lokasi, hanya nggak kelihatan begitu detailnya. Posisi Evan di pantai juga sadar (bahkan) ketika mau ke rumah sakit, hanya kakinya yang remuk. (Dalam video) Iya itu Evan yang posisinya mau diangkat ke motor," tutur Andi.
Saat ditanya apakah Evan sering mengikuti event sejenis, Andi membenarkan. Pada kegiatan serupa, Evan kerap mengikuti balapan dengan trek pantai. "Bukan event pertama, (Evan pasca kejadian) dirawat di RS Hermina akan dioperasi pada bagian kakinya," imbuh Andi.
Sementara itu Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat Daniel Muttaqien Syafiudin mengatakan jika balapan yang dilakukan di atas pasir di pesisir Ujunggenteng tersebut termasuk kategori balapan liar.
"Iya ilegal, balap liar," kata Daniel via sambungan telepon.
Daniel menegaskan, tidak ada regulasi balapan model seperti itu. Ia menyebut balapan motor biasanya digelar di jalan beraspal. Kalaupun digelar di tanah, yang digunakan adalah motor cross.
"Dalam regulasi yang membawahi kita yang ada dalam IMI, road race, kemudian itu di aspal, kemudian grasstrack, grasstrack juga nggak ada model begitu. Kemudian ada enduro yang baru, modelnya nggak gitu," jelasnya.
Daniel menyebutkan, motor yang digunakan dalam balapan liar itu merupakan motor bebek modifikasi. "Itu nggak ada di IMI model gitu. (Motornya) bebek modifikasi, (biasanya) turun di grastrack," ujarnya.
(sud/mso)