Jalan Penghubung Bandung-Cianjur Rusak Parah Belum Tersentuh Perbaikan

Jalan Penghubung Bandung-Cianjur Rusak Parah Belum Tersentuh Perbaikan

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 03 Jan 2023 20:30 WIB
Jalan rusak di Kabupaten Bandung.
Jalan rusak di Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar).
Kabupaten Bandung -

Warga Desa Tenjolaya dan Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung hingga saat ini tidak pernah merasakan jalan yang mulus. Pasalnya jalan yang juga menghubungkan ke Kabupaten Cianjur, hingga Kabupaten Garut tersebut kondisinya rusak parah.

Pantauan detikJabar di lokasi, jalan tersebut berada di Kampung Mandala, Desa Sugimukti. Kemudian terhubung ke perkebunan Dewata, Desa Tenjolaya, Kabupaten Bandung. Setelah itu menembus ke Kabupaten Cianjur hingga Garut.

Dalam kesehariannya para warga harus bertarung dengan jalanan yang terjal dan bebatuan. Terlihat kondisi jalan masih berlandaskan batu dan tanah merah. Kemudian jalan tersebut saat ini dalam kondisi becek usai digenangi air bekas hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa warga yang menggunakan motor harus melewati dengan ekstra keras. Kemudian beberapa kendaraan milik warga kebanyakan dimodifikasi supaya bisa melewati jalan bebatuan tersebut.

Warga Kampung Cerem, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Gunawan (53) mengatakan tidak ada jalan lain di wilayah tersebut. Sehingga dirinya pasti melewati jalan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kondisi jalannya ya seperti ini jelek, dari sini sampai perbatasan Cianjur. Ini kan kan wilayah Kabupaten Bandung di sana ada perbatasan Cianjur, jalannya ya kaya gini," ujar Gunawan, saat ditemui detikJabar, Selasa (3/1/2023).

Gunawan menyebutkan jalan tersebut belum pernah diperbaiki sejak puluhan tahun yang lalu. Dia menyebut banyak masyarakat harus terpaksa menggunakan jalan tersebut.

"Udah lama kaya gini, udah dari dulu. Saya dulu kerja di Paranggong udah 20 tahun, masih kaya gini. Ditambah sekarang, ya sekitar 25 tahun lebih," katanya.

Pihaknya menegaskan rusaknya jalan tersebut membuat aktivitas dari warga terganggu. Bahkan perjalanan pun harus ditempuh dengan waktu yang lama.

"Sangat mengganggu aktivitas kerja, ya maunya bagus, jadi perjalanan lebih cepat. Ini kan perjalanan dari Paranggong ke Ciwidey 3 jam, kalau misalkan bagus ya 1,5 jam mah nyampe," jelasnya.

Dia menambahkan beberapa warga sering mengalami jatuh dengan jalan rusak tersebut. Sehingga warga berharap jalan tersebut bisa segera diperbaiki.

"Pernah jatuh, bawa barang juga pernah jatuh. Kalau saya pengennya jalan bagus, diperbaiki, diaspal," bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Tenjolaya, Ismawanto Somantri mengatakan jalan rusak tersebut berada di wilayah dua desa, yakni Desa Tenjolaya dan Desa Sugihmukti. Kemudian jalan tersebut juga menghubungkan ke Kabupaten Cianjur dan Garut.

"Ya ini sampai saat ini dalam kondisi jelek, sejak Indonesia belum merdeka pun ini jalan belum pernah diperbaiki," ujar Ismawanto, saat ditemui detikJabar.

Pihaknya menyebutkan kondisi jalan yang rusak membuat khawatir warga setempat.

"Soalnya kasian warga masyarakat, terutama yang sakit, yang mau melahirkan, bahkan saya pernah membawa mayat ke daerah saya Desa Tenjolaya dengan menggunakan jalan ini. Makanya kasian sekali masyarakat lihat kondisi jalan kaya gini. Kadang banyak yang selip dan sebagainya," ucap Ismawanto.

Ismawanto mengungkapkan jalan rusak tersebut berjarak puluhan kilometer lebih jika sampai perbatasan Kabupaten Cianjur. Menurutnya hingga saat ini belum pernah diperbaiki.

"Kalau menghitung dari Desa Sugihmukti sampai ke Desa Tenjolaya, ini kurang lebih ada 15 km. Apalagi kan Desa Sugihmukti dan Desa Tenjolaya berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, ya bisa lah sampai 20 km lebih," tuturnya.

"Saya pernah nyoba jalan kaki, ini sampai ada 15 cm air yang tergenangnya. Ini baru seperti ini. Sedangkan ke daerah sana ada yang lebih parah lagi dari ini," tambahnya.

Pihaknya menegaskan jalan tersebut bukan kewenangan desa. Sehingga dirinya berharap jalan tersebut bisa diperbaiki oleh Pemkab Bandung, Provinsi Jabar, atau Pemerintah pusat.

"Kalau ini kewenangan wilayah desa, keuangannya mungkin akan saya perbaiki. Tapi karena ini bukan kewenangan desa, makanya kami gak bisa apa-apa. Makanya kami berharap pemerintah daerah, Provinsi maupun pusat, agar kepentingan jalan ini bisa terealisasi diperbaiki," tegasnya.

"Soalnya ini bukan hanya penghubung desa saya (Tenjolaya) dan desa Sugihmukti, tapi menghubungkan ke Cianjur dan wilayah Garut," bebernya.

Dia mengaku sering berkoordinasi dengan Pemkab atau dinas terkait. Namun, kata dia, hingga saat ini hasilnya masih belum diperbaiki.

"Saya dalam Musrenbang kan sering mengusulkan dan memasukkan agar ini dapat diperbaiki. Tapi entah apa lah masih kaya gini, itu mungkin urusan pemerintah daerah atau pusat. Apalagi kan sangat banyak warga yang bertempat tinggal di sana," ucap Ismawanto.

Ismawanto berharap warga masyarakat di wilayah tersebut bisa dipenuhi haknya dalam masalah jalan. Jika telah dipenuhi warga bisa menggunakan akses jalan untuk berkebun dan berkegiatan lainnya.

"Harapan kami selaku kepala desa yang merasa bertanggung jawab atas kepentingan masyarakat, mungkin masyarakat gak berani untuk menyampaikan hal ini. Nah saya mewakili, mudah-mudahan ini bisa diperbaiki menjadi jalan yang layak dipakai sebagai lalu lintas masyarakat," kata Ismawanto.

"Selain jalan ada juga jembatan yang sampai saat ini masih kayu. Itu dibuat oleh masyarakat itu sendiri. Pemerintah sampai dengan saat ini untuk wilayah kampung Mandala sampai ke daerah Paranggong, Dewata, Garut dan Cianjur belum pernah tersentuh," ujarnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads